Beban Klaim Taspen 2 Kali Lipat dari Iuran Peserta, Sanggup Bayar? 

Beban klaim Taspen tembus Rp15,39 triliun

Intinya Sih...

  • Beban klaim Taspen tembus Rp15,93 triliun, hampir dua kali lipat dari iuran peserta yang diterima.
  • Taspen terlibat kasus investasi fiktif senilai Rp1 triliun, namun akan tetap membayar klaim peserta program THT, JKK, dan JKM.

Jakarta, IDN Times - PT Taspen (Persero) memiliki beban klaim peserta mencapai Rp15,93 triliun. Beban itu hampir dua kali lipat dari iuran peserta yang diterima.

Plt Direktur Utama Taspenm Rony Hanityo Aprianto mengatakan, pendapatan utama perusahaan selama ini berasal dari iuran dan premi. Pada 2023, pendapatan dari iuran dan premi hanya Rp8,41 triliun.

“Beban klaim kita itu hampir dua kali lipat daripada iuran dan premi,” kata Rony dalam rapat panja Komisi VI DPR RI, Senin (24/6/2024).

Baca Juga: Dicecar DPR soal Dugaan Investasi Fiktif Rp1 T, Bos Taspen Jawab Ini

1. Taspen berupaya lunasi klaim peserta

Beban Klaim Taspen 2 Kali Lipat dari Iuran Peserta, Sanggup Bayar? Ilustrasi uang tunai rupiah (pixabay.com/Mohamad Trilaksono)

Di sisi lain, Taspen juga terlibat dengan kasus investasi fiktif senilai Rp1 triliun. Meski begitu, Rony mengatakan, pihaknya akan berupaya membayar klaim peserta program Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM).

“Dengan kasus yang sedang menimpa Taspen terutama mantan dirut Taspen, kami di sini bisa meyakinkan kepada para peserta kami bahwa hak-haknya bisa tetap kami bayar, baik itu JHT ,JKK, maupun JKM," tutur Rony.

Baca Juga: KPK Benarkan Antonius Kosasih Tersangka Investasi Fiktif Taspen

2. Taspen maksimalkan pendapatan dari investasi

Beban Klaim Taspen 2 Kali Lipat dari Iuran Peserta, Sanggup Bayar? Bagian Dokumentasi PT Taspen Malang (17 April 2024)

Untuk membayar beban klaim yang hampir dua kali lipat dari pendapatan iuran, perusahaan memanfaatkan hasil investasi Rp8,49 triliun.

“Sehingga walaupun iuran premi itu hampir separuh di bawah beban klaim, tapi paling nggak masih bisa ditambal oleh hasil investasi yang Rp8,49 triliun,” ucap Rony.

Pada 2023, Taspen mendapat imbal hasil (return) investasi di atas nilai apsar, di mana yield on investment (YOI) pada 2023 sebesar 7,29 persen.

“Kalau market di kepala 6, di kepala 6,5-6,9 persen, paling tidak di tahun 2023 YOI Taspen ada di angka 7,29 persen,” ucap Roby.

3. Taspen masih punya aset investasi yang sehat

Beban Klaim Taspen 2 Kali Lipat dari Iuran Peserta, Sanggup Bayar? Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Rony mengatakan, Taspen pada tahun lalu masih mencetak laba bersih Rp805 miliar. Selain itu, Rony memastikan Taspen juga masih memiliki aset investasi yang sehat. Oleh sebab itu, dia memastikan, layanan Taspen tak terganggu dengan persoalan yang dihadapi perusahaan.

“Aset-aset investasi kami yang lain itu relatif masih sehat, terbukti dari rating yang diberikan oleh lembaga pemeringkat bahwa kondisi kami masih sehat, terutama aset investasinya dan layanan kami juga sebenarnya tidak ada terganggu," ucap Rony.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya