Bayang-Bayang Resesi Dunia, Rupiah Loyo ke Level Rp15.135 per Dolar AS

Rupiah melemah 5,5 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (27/9/2022).

Kurs rupiah dibuka melemah 5,5 poin ke level Rp15.135 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.23 WIB, kurs rupiah masih melemah 30,5 poin atau 0,2 persen ke level Rp15.160 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan, Senin (26/9), kurs rupiah ditutup melemah 92 poin atau 0,61 persen ke level Rp15.129,5 per dolar AS.

Baca Juga: Ekonomi Global Loyo, Bos BI Ungkap Ancaman Resesi di Negara Maju

1. Pelaku pasar masih berhati-hati usai The Fed naikkan suku bunga

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah pagi ini dilatarbelakangi oleh kehati-hatian pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko, imbas dari kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga cukup signifikan pekan lalu.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar AS Hari ini. Antisipasi pasar terhadap ekspektasi kebijakan pengetatan moneter yang agresif dari the Fed masih menjadi alasan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston kepada IDN Times.

Baca Juga: Tips Pilih Saham saat Dunia Dibayangi Resesi, Yuk Simak!

2. Prediksi resesi dunia makin kuat

Selain itu, prediksi ekonomi dunia akan mengalami resesi juga makin kuat. Hal itu membangun sentimen negatif pada rupiah. Sebab, jika resesi, maka permintaan komoditas dari Indonesia bisa menurun.

"Isu resesi global juga menambah tekanan untuk rupiah sebagai aset berisiko. Resesi global bisa memberi tekanan ke perekonomian Indonesia karena potensi turunnya permintaan terhadap komoditas," ucap Ariston.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan, kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.

"Potensi tekanan ke arah Rp15.150, dengan support di kisaran Rp15.080," ucap Ariston.

Baca Juga: Sri Mulyani Jamin APBN Mampu Antisipasi Stagflasi hingga Resesi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya