Bahlil Pede UEA Mau Investasi di Ibu Kota Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meyakini Uni Emirat Arab (UEA) mau berinvestasi di ibu kota baru atau ibu kota negara (IKN).
Saat ini, dia mengatakan ada peluang UEA berinvestasi di ibu kota baru sebesar 10 miliar dolar AS atau setara Rp142 triliun (kurs Rp14.288).
Angka tersebut merupakan bagian dari komitmen investasi UEA di RI senilai 44,6 miliar dolar AS atau setara Rp128 triliun. Dari komitmen tersebut, sebesar 18 miliar dolar AS atau sekitar Rp257 triliun akan dikucurkan UEA ke Sovereign Wealth Fund (SWF), yakni melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).
Bahlil mengatakan potensi investasi ke ibu kota baru itu ada di komitmen investasi UEA ke INA.
"Menyangkut IKN, dari 44,6 miliar itu ada 10 miliar dolar AS yang akan masuk di INA. Totalnya 18,8 miliar dolar AS. Sebesar 8 miliar dolar AS sudah clear di sektor apa saja, 10 miliar dolar AS masih tentatif untuk dimasukkan ke IKN (Ibu Kota Negara)," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI
1. RI dan UEA masih negosiasi
Meski begitu, nilai potensi investasi UEA di ibu kota baru tersebut menurut Bahlil belum final. Namun, peluangnya tetap ada.
"Tetapi dari 44,6 miliar dolar AS ini yang memungkinkan masuk ke IKN dalam 10 miliar dolar AS itu, karena itu yang masih longgar sekali. Yang lain sudah terbagi (ke sektor-sektor lain)," ucap Bahlil.
2. Proyek-proyek yang diminati UEA di ibu kota baru
Bahlil mengatakan, UEA berminat investasi pada proyek fasilitas gedung di ibu kota baru, teknologi informasi, dan kawasan industri hijau di ibu kota baru.
"Sekarang tim kami sedang mapping secara detail. Nanti sore kita rapat lagi dengan Pak Luhut dan tim dari UEA untuk meng-exercise lagi mana bagian-bagian yang akan mereka berminat," tutur Bahlil.
3. UEA juga bakal investasi di IKN lewat komitmen baru
Meski belum final terkait komitmen tersebut, Bahlil mengatakan UEA memang akan berinvestasi di ibu kota baru melalui komitmen lain.
"Yakinlah bahwa UEA akan mengalokasikan nilai investasi mereka khususnya untuk di IKN itu, pasti lebih dari apa yang sudah dikomitmenkan di awal. Karena pembicaraan Bapak Presiden dengan Pak Luhut dengan Raja di UEA itu angkanya yang saya dengar lebih. Tetapi gak pas kalau saya yang sampaikan, biarkan Pak Menko Luhut yang sampaikan," kata dia.
Baca Juga: UEA Mau Guyur Rp638 Triliun ke RI, Bahlil: Bukan Angka Kaleng Kerupuk!