Apa Itu Saham Syariah? Berikut Ini Contohnya
Intinya Sih...
- Investasi saham syariah memberikan keuntungan bagi investor dengan prinsip bagi hasil sesuai hukum Islam.
- Pemegang saham berbagi keuntungan dan risiko yang sama dengan perusahaan, memperoleh dividen dari keuntungan dan menanggung kerugian bersama.
- Saham syariah memastikan perusahaan penerbit memiliki prinsip syariah dan tidak melanggar aturan Islam dalam operasionalnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Investasi di instrumen saham bisa menggunakan prinsip syariah. Investor bisa mendapatkan keuntungan dengan unsur bagi hasil seperti yang diperbolehkan dalam Islam.
Dikutip situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (28/8/2024), pemegang saham tidak hanya memiliki kemungkinan untuk mendapatkan sebagian keuntungan dari perusahaan, tetapi juga mempunyai risiko yang sama besar jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!
1. Cara kerja saham syariah
Saat perusahaan tersebut mendapat keuntungan dalam jumlah tertentu, investor akan mendapat imbasnya atau akan memperoleh dividen dari keuntungan tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan itu mengalami kerugian, investor akan ikut menanggung kerugiannya. Setiap ada keuntungan maka akan dibagi bersama dan kerugian ditanggung bersama.
Namun, menurut OJK, sebagian umat Islam masih ragu akan kehalalan transaksi saham konvesional, karena khawatir ada bagian yang melanggar hukum Islam sehingga diragukan kehalalannya. Oleh karena itu, hadirlah saham syariah yang memberikan keyakinan dan keamanan bagi umat Islam untuk membeli saham.
2. Perbedaan saham syariah dan konvensional
Editor’s picks
Lebih lanjut, pada dasarnya saham syariah sama dengan konvesional. Hanya, perbedaannya adalah saham syariah mengharuskan perusahaan penerbit tempat kita menanam modal memiliki prinsip syariah dan kegiatan operasionalnya tidak melanggarnya.
Misalnya, perusahaan non-riba, dengan produk dijamin kehalalannya, tak melakukan praktek perjudian atau perdagangan yang dilarang.
3. Daftar saham syariah dalam indeks ISSI:
Dikutip dari situs resmi Philip Sekuritas Indonesia, berikut daftar saham syariah di Indonesia yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI):
- AALI - Astra Agro Lestari Tbk
- ABMM - ABM Investama Tbk
- ACES - Aces Hardware Indonesia Tbk
- ADRO - Adaro Energy Indonesia Tbk
- ANTM - Aneka Tambang Tbk
- BANK - Bank Aladin Syariah Tbk
- BEBS - Berkah Beton Sadaya Tbk
- BRMS - Bumi Resources Minerals Tbk
- CUAN - Petrindo Jaya Kreasi Tbk
- ELSA - Elnusa Tbk
- ERAA - Erajaya Swasembada Tbk
- EXCL - XL Axiata Tbk
- HILL - Hillcon Tbk
- HRUM - Harum Energy Tbk
- JPFA - Japfa Comfeed Indonesia Tbk
- KAEF - Kimia Farma Tbk
- KPIG - MNC Land Tbk
- LPPF - Matahari Department Store Tbk
- MPPA - Matahari Putra Prima Tbk
- PTBA - Bukit Asam Tbk.
Selain 20 saham di atas, ada juga saham-saham syariah lainnya yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index), Indeks saham BUMN Syariah (IDX-MES BUMN 17), dan IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW).
Baca Juga: Pasar Gak Stabil, Ini Tips Investasi Reksa Dana dari Bos BNP Paribas