Angkasa Pura Merger, RI Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 di Dunia
Intinya Sih...
- PT Angkasa Pura I dan II resmi merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (API).
- API kini menjadi operator bandara terbesar kelima di Indonesia.
- Penggabungan mendorong perbaikan bisnis Angkasa Pura, terutama dari sisi non-aero.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II resmi merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (API). Kini, API juga telah menjadi anak usaha Holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney.
Dengan bergabungnya kedua operator bandara tersebut, maka Indonesia memiliki perusahaan operator bandara terbesar kelima di Indonesia.
“Tepat di hari ini kita menjadi operator airport terbesar nomor lima terbesar di dunia,” kata Direktur Utama InJourney, Donny Oskaria di Sarinah, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Baca Juga: Sebelumnya Rugi, InJourney Cetak Laba Rp1,1 Triliun Sepanjang 2023
1. InJourney kini kelola 37 bandara
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan API kini mengelola 37 bandara yang telah bersatu menjadi satu sistem pelayanan.
“Kalau kita sering ke luar negeri, melihat banyak airport juga yang sekarang berubah business model tidak hanya buat transportasi, tapi membangun sebuah ekosistem baru ya,” tutur Erick.
2. Bisnis nonpenerbangan meningkat
Editor’s picks
Berdasarkan laporan InJourney, penggabungan itu juga mendorong perbaikan bisnis Angkasa Pura, terutama dari sisi non-aero.
“Kita akan memperbaiki business model, income-nya, dan juga tadi disampaikan bisnis non-aeronya terus meningkat,” ucap Erick.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, bagi operator bandara, mendongkrak bisnis non-penerbangan bukanlah hal yang mudah.
“Oleh karena itu saya ucapkan selamat, meningkatkan non-aero itu susah banget, jadi selamat. Karena secara tradisional kalau aero itu gampang tercapai asal mendapat tanda tangan dari Kementerian Perhubungan,” ucap Budi.
3. Angkasa Pura pangkas birokrasi
Direktur Utama API, Faik Fahmi mengatakan, merger tersebut berhasil dilakukan usai pihaknya melakukan pemangkasan prosedur, dari 1.400 prosedur menjadi 96 prosedur. Begitu juga proses birokrasi berhasil dipangkas.
“Sehingga organisasinya bisa menjadi lebih agile,” ucap Faik.
Baca Juga: Angkasa Pura Layani 14,4 Juta Penumpang pada April 2024