10 Tahun Jokowi, Tingkat Kemiskinan Ekstrem Naik atau Turun?
Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) bersama Menpora Ditto Ariotedjo dan Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan segera menyudahi kepemimpinannya bulan depan. Kantor Staf Presiden (KSP) pun merilis capaian kinerja selama 10 tahun Jokowi memimpin Indonesia.
Dalam buku berjudul "Capaian 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo", KSP menyatakan, kesejahteraan rakyat merupakan salah satu fokus Jokowi. Dalam buku itu, dilampirkan data penurunan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun, sampai 2024.
1. Tingkat kemiskinan turun
ilustrasi kemiskinan (pexels.com/Riya Kumari)Dalam buku tersebut, dilampirkan tingkat kemiskinan pada 2024 berada di angka 9,03 persen. Jika dibandingkan sebelum Jokowi menjabat, yakni pada 2013, tingkat kemiskinan Indonesia masih di angka 11,46 persen. Artinya, ada penurunan 2,43 persen.
Kemudian, jumlah penduduk miskin pada 2024 tercatat sebanyak 25,22 juta orang. Jumlah ini turun 3,38 juta orang dibandingkan 2013, yang mencapai 28,6 juta orang.
Baca Juga: Jokowi Klaim Sukses Turunkan Angka Kemiskinan, Stunting, Pengangguran
2. Tingkat kemiskinan ekstrem turun drastis
Ilustrasi kemiskinan (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilampirkan KSP, tingkat kemiskinan ekstrem pada 2024, tercatat 0,8 persen.
Berikut rincian tingkat kemiskinan ekstrem per tahun sejak pertama Jokowi menjabat Presiden Republik Indonesia (RI) hingga tahun terakhirnya:
- 2014: 7,9 persen
- 2015: 7,2 persen
- 2016: 6,5 persen
- 2017: 5,7 persen
- 2018: 4,6 persen
- 2019: 3,7 persen
- 2020: 4,2 persen
- 2021: 3,7 persen
- 2022: 1,7 persen
- 2023: 1,1 persen
- 2024: 0,8 persen.
Artinya, tingkat kemiskinan ekstrem Indonesia telah menurun hingga 89,8 persen pada 2024 dibandingkan dengan tahun pertama Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
3. PKH hingga Kartu Pralerja disebut ringankan beban rakyat
Penerima bantuan rehabilitasi rumah di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Adapun penurunan kemiskinan itu menurut KSP dilatarbelakangi berbagai program kesejahteraan sosial yang dibesut Jokowi, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Prakerja, dan program subsidi lainnya.
“Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Prakerja, dan subsidi sejumlah kebutuhan pokok telah membantu meringankan beban ekonomi keluarga, memberikan kesempatan untuk hidup lebih sejahtera dan mandiri,” bunyi keterangan dalam buku tersebut.
KSP menyatakan, siapa pun pemimpin negeri ini, diharapkan masyarakat tak terjerumus dalam kesengsaraan, dan bisa keluar dari jurang kemiskinan.
Baca Juga: Laju Penurunan Kemiskinan Era Jokowi Lebih Rendah dari SBY