Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips Menyusunnya

Skala usaha kecil dan besar wajib memiliki laporan keuangan

Intinya Sih...

  • Laporan keuangan penting dalam operasional perusahaan, baik skala kecil maupun besar
  • Urutan laporan keuangan dimulai dari daftar rekening buku besar, jurnal penyesuaian, hingga neraca lajur

Jakarta, IDN Times - Laporan keuangan merupakan hal yang penting dalam operasional perusahaan. Alhasil penting memahami tata cara membuat laporan keuangan secara sederhana, terutama bagi pemilik usaha.

Dilansir dari laman OCBC NISP, usaha skala kecil maupun usaha skala besar memerlukan laporan keuangan agar proses administrasi lancar, serta mempermudah pengelolaan keuangan usaha.

Apakah kamu telah memahami bagaimana menyusun urutan laporan keuangan dari awal sampai akhir yang tepat? Simak penjelasan berikut yuk!

Baca Juga: 6 Tips Atur Keuangan Bersama Pasangan Boros, Hemat Tanpa Harus Pelit!

1. Buat neraca saldo

Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips MenyusunnyaIlustrasu laporan keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bagian ini berisi daftar rekening buku besar, yang saldonya berada di kolom debet maupun kredit. Neraca saldo disusun setelah jurnal selesai dibukukan dalam rekeningnya masing-masing dalam buku besar.

Informasi dalam bagian ini digunakan untuk mengecek keseimbangan kredit dan debit pada seluruh rekening di dalam buku besar.

Baca Juga: 6 Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Simak! 

2. Menyusun jurnal penyesuaian

Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips MenyusunnyaIlustrasi laporan keuangan (Dok Pixabay)

Urutan kedua dalam laporan keuangan adalah menyusun jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian sendiri berisi tentang transaksi yang terlewat untuk dicatat, dan belum sesuai dengan kondisi pada akhir periode.

3. Membuat neraca lajur

Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips Menyusunnyailustrasi menghitung keuangan (freepik.com/pressfoto)

Bagian ini dibutuhkan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sampai dengan penyesuaian data yang mengacu dari jurnal penyesuaian.

Saat saldo telah disesuaikan, maka muncul pada kolom neraca saldo yang disesuaikan. Saldo tersebut yang nantinya dilaporkan pada laporan laba rugi, juga neraca.

4. Membuat laporan laba rugi atau perubahan modal

Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips MenyusunnyaFreepik

Dalam neraca lajur, jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi maupun neraca sudah dipisahkan. Maka dari itu, kamu apat mengerjakan berbagai laporan di atas di neraca lajur.

Kamu perlu mengubah bentuk dua laporan di atas, supaya mudah untuk dibaca dan dianalisis.

5. Lakukan penyesuaian

Urutan laporan keuangan yang selanjutnya, yakni saat seluruh rekening di dalam buku besar sudah disesuaikan, maka langkah selanjutnya adalah menutup rekening nominal di laporan laba rugi.

Kemudian, kamu bisa memindahkan saldo laba rugi ke dalam rekening laba yang tidak dibagi. Selanjutnya, kamu harus membukukan keseluruhan informasi dari jurnal ke dalam buku besar sesuai rekening yang berhubungan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk dalam Membuat Anggaran Keuangan Pribadi 

6. Susun neraca saldo penutupan

Urutan Laporan Keuangan yang Benar, Begini Tips MenyusunnyaIlustrasi laporan keuangan (Dok Pixabay)

Dalam urutan laporan keuangan, laporan yang terakhir dibuat adalah neraca saldo penutupan. Agar kamu bisa mengecek keseimbangan antara debet serta kredit dari rekening yang masih terbuka, kamu  perlu membuat neraca saldo usai melakukan penutupan rekening.

Pastikan isi dari neraca ini hanyalah rekening riil saja, sehingga tidak termasuk rekening nominal yang telah ditutup.

Saat seluruh rekening di dalam buku besar sudah disesuaikan, maka langkah selanjutnya adalah menutup rekening nominal di laporan laba rugi. Kemudian, kamu  bisa memindahkan saldo laba rugi ke dalam rekening laba yang tidak dibagi.

Topik:

  • Jujuk Ernawati
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya