TKN Prabowo-Gibran Tepis Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Makan Gratis

Anggaran subsidi BBM sepanjang 2024 capai Rp113,3 triliun

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Eddy Soeparno, menegaskan isu pemangkasan subsidi BBM untuk program makan siang gratis pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Gibran adalah bohong. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menyampaikan pengelolaan subsidi energi perlu lebih akurat dan tepat sasaran.

"Saya tidak pernah mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran akan memangkas subsidi BBM. Kata-kata yang akuratnya adalah efisiensi subsidi energi," kata Eddy kepada IDN Times, Sabtu (17/2/2024).

1. Edy ingin arahkan subsidi energi lebih tepat sasaran

TKN Prabowo-Gibran Tepis Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Makan GratisIlustrasi LPG subsidi 3 kg. (dok. Pertamina)

Pria yang juga menjabat sebagai pimpinan Komisi VII itu juga menegaskan pemahamannya atas kebutuhan dan masalah di bidang energi. Masalah subsidi energi, ditegaskan Edy, memang selalu kompleks dan membengkak karena dalam implementasinya penikmat justru bukan golongan masyarakat miskin.

"Jadi, ingin mengarahkan subsidi energi agar lebih tepat sasaran," ujar Edy.

Baca Juga: TKN: Program Makan Siang dan Susu Gratis Direalisasikan Bertahap

2. ESDM serahkan keputusan subsidi energi ke pemerintah

TKN Prabowo-Gibran Tepis Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Makan GratisPetugas melayani pengisian BBM di SPBU. (Dok/PT Pertamina)

Merespons hal tersebut, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait rencana pemangkasan subsidi energi.

"Ya itu kan nanti kami serahkan kebijakan kepada pemerintah," ujarnya saat ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/2/2023)

3, Anggaran subsidi energi 2024 capai Rp186,9 triliun

TKN Prabowo-Gibran Tepis Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Makan GratisIDN Times/Aditya Pratama

Arifin sempat menyampaikan pemerintah tetap mempertahankan subsidi energi untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp186,9 triliun dengan rincian Rp113,3 triliun subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik di 2024.

"Bahwa untuk dalam negeri, kita harus menyiapkan paket subsidi energi untuk masyarakat. Subsidi energi ini dipertahankan," tuturnya. 

Arifin Tasrif mengungkapkan, realisasi subsidi energi mencapai Rp159,6 triliun atau lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp145,3 triliun di 2023 lalu.

Lebih rinci, realisasi subsidi yang terbesar pada sektor BBM dan LPG, yang mencapai Rp95,6 triliun, diikuti dengan subsidi untuk sektor Listrik sebesar Rp64 triliun. Realisasi  subsidi tersebut menurun apabila dibandingkan 2022, karena pada periode itu subsidi energi sebesar Rp174,4 triliun.

Baca Juga: Tangkap Penyalahguna LPG Subsidi, Pertamina Apresiasi Polda DIY

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya