The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Menkeu: Ini yang Diharapkan

Suku bunga acuan The Fed pertama kali turun sejak Maret

Intinya Sih...

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani positif terhadap penurunan suku bunga acuan the Fed sebesar 50 basis poin.
  • Penurunan suku bunga diharapkan memberikan dampak positif pada perekonomian AS dan negara berkembang lainnya.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyambut positif keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) yang menurunkan suku bunga acuan (Fed rate) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0 persen. Pemangkasan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Maret 2020.

"Suatu langkah yang sudah diantisipasi tentu dampaknya terhadap perekonomian, diharapkan positif baik pada perekonomian AS, dan juga kepada (perekonomian) seluruh dunia,” tutur Sri Mulyani kepada awak media di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

1. Suku bunga acuan global yang tinggi beri dampak ke ekonomi negara berkembang

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Menkeu: Ini yang DiharapkanRapat Terakhir Menteri Keuangan, Sri Mulyani bersama Badan Anggaran. (Dok/Istimewa)

Menkeu tak menampik kondisi suku bunga acuan global yang tinggi atau higher for longer menjadi salah satu faktor yang memberikan dampak sangat besar terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang.

Karena itu, penurunan suku bunga the Fed masih memang diharapkan oleh sejumlah negara, terutama negara berkembang. 

"Jadi penurunan ini adalah yang memang kita harapkan," ujarnya. 

Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga, Ekonom: Sesuai Prediksi

2. Penurunan suku bunga The Fed sudah sesuai ekspektasi

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Menkeu: Ini yang Diharapkangoogle

Dilansir dari CNBC International, pemangkasan suku bunga oleh the Fed merupakan langkah untuk mencegah perlambatan di pasar tenaga kerja. Penurunan ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang sebelumnya memprediksi pemotongan lebih kecil. 

The Fed terakhir kali memangkas suku bunga pada 16 Maret 2020, sebagai bagian dari respons darurat terhadap penutupan ekonomi yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19. Sedangkan untuk pemangkasan sebesar 50 bps, dilakukan the Fed pada 2008, saat itu tengah terjadi krisis keuangan global. 

Selain pemangkasan tersebut, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)  juga mengisyaratkan kemungkinan adanya pemangkasan 50 bps lagi hingga akhir tahun, yang mendekati ekspektasi pasar. Hal itu berdasarkan proyeksi yang ditunjukkan dalam dot plot, 19 anggota FOMC, baik yang memiliki hak suara maupun tidak, memprediksi bahwa suku bunga acuan Fed akan berada di 4,4 persen pada akhir tahun ini.

3. BI proyeksi the Fed turunkan suku bunga 3 kali pada tahun ini

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Menkeu: Ini yang DiharapkanKonpers RDG BI edisi September 2024. (IDN Times/Triyan)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, alasan pertama BI rate dipangkas, yakni arah penurunan suku bungan the Fed atau Federal Funs Rate (FFR) atau Fed rate yang semakin jelas dan lebih besar. BI memperkirakan, Fed rate akan turun sebanyak tiga kali tahun ini, dan 2025 sebanyak empat kali.

"Perkiraan kami dengan data terbaru, asesmen terbaru, kemungkinan turunnya adalah September, November, dan Desember tahun ini masing-masing 25 bps. Untuk tahun depan ada empat kali lagi di kuartal I, kuartal II, kami terus meng-update itu," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

Kondisi rupiah sudah cenderung menguat dan stabil. Penguatan rupiah sejalan dengan adanya kejelasan Fed rate, konsistensi bauran kebijakan moneter BI, dan meningkatnya aliran masuk modal asing.

"Jadi kami sudah menakar probabilitas itu sehingga tidak perlu menunggu FFR (turun), bulan lalu belum ada kejelasan," ucap Perry.

Baca Juga: BI Ungkap 5 Alasan Turunkan BI Rate Jadi 6 Persen

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya