Rupiah Menguat ke Level Rp15.187 per Dolar AS Sore Ini

Rupiah menguat 18,50 poin

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat 18,50 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.187 per dolar AS.
  • Mata uang Asia ikut menguat terhadap dolar AS: Ringgit Malaysia, Bath Thailand, Yuan China, Won Korea, Dolar Singapura.
  • Penguatan rupiah dipicu data manufaktur PMI AS yang lebih lemah dari perkiraan dan aliran modal asing senilai Rp25,60 triliun masuk ke pasar keuangan domestik.

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan, Selasa (24/9/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp15.187 per dolar AS per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat 18,50 poin atau 0,21 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di posisi Rp15.205,5  per dolar AS.

1. Rupiah menguat bersama mata uang di kawasan Asia

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat tidak sendirian, karena semua mata uang di kawasan Asia ikut menguat terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:

  • Ringgit Malaysia menguat 1,03 persen 
  • Bath Thailand menguat 0,05 persen 
  • Yuan China menguat  0,18 persen
  • Won Korea menguat 0,57 persen 
  • Dolar Singapura menguat  menguat 0,08  persen

Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Sekuritas? Kenali Dulu Sebelum Mulai Investasi

2. Rupiah menguat karena data manufaktur AS lebih lemah dari perkiraan

Analis pasar uang, Lukman Leong mengatakan, rupiah  menguat terhadap dolar AS karena  imbas data manufaktur PMI AS yang lebih lemah dari perkiraan.

"Hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.150-Rp15.250 per dolar AS," jelasnya.

Di sisi lain, investor masih kehilangan arah, cenderung konsolidasi wait and see pidato Powell dan PCE AS. 

Baca Juga: Apindo Ungkap Dampak PP 28/2024 terhadap Industri Manufaktur

3. Aliran modal asing deras masuk ke pasar keuangan RI

Penguatan rupiah ini pun mendorong aliran modal asing deras masuk ke pasar keuangan domestik. Data Bank Indonesia (BI) pada minggu ketiga September 2024, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp25,60 triliun.

Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 17 hingga 19 September 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp25,60 triliun.

Aliran modal asing di minggu kedua September 2024, mencatatkan aliran modal asing keluar di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Surat Berharga Negara (SBN), dan pasar saham. Setelah pada dua pekan pertama September aliran modal asing keluar RI.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya