Rupiah Melemah ke Level Rp15.205,5 per Dolar AS

Rupiah melemah 55,50 poin sore ini

Intinya Sih...

  • Rupiah melemah 55,50 poin menjadi Rp15.205,5 per dolar AS.
  • Mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar AS: Ringgit Malaysia, Bath Thailand, Yuan China, Won Korea, dan Dolar Taiwan.
  • Analis Pasar Uang menyatakan rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas.

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Senin (23/9/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah lesu ke level Rp15.205,5  per dolar AS per dolar AS.

Rupiah tercatat melemah 55,50 poin atau 0,37 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di posisi Rp15.150 per dolar AS. 

Baca Juga: Mata Uang Mark Jerman: Pengertian, Sejarah, dan Kegunaannya

1. Sejumlah mata uang melemah

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tidak melemah sendirian karena semua mata uang di kawasan Asia ikut melemah terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:

  • Ringgit Malaysia melemah 0,09 persen 
  • Bath Thailand melemah  0,20 persen 
  • Yuan China melemah 0,18 persen
  • Won Korea melemah 0,57 persen 
  • Dolar Taiwan melemah 0,23 persen.

Baca Juga: Mata Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Daya Beli, dan Nilai Tukar

2. Data ekonomi domestik dan eskternal picu rupiah melemah

Analis Pasar Uang, Lukman Leong mengatakan, dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri.

"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas," jelasnya.

Baca Juga: Peningkatam Nilai Tukar Rupiah Bikin Harga BBM Non Subsidi Naik

3. Dolar AS menguat karena investor masih wait and see

Ia menjelaskan laju dolar AS terpantau sedikit mengalami rebound teknikal yang menyebabkan investor cenderung wait and see mengantisipasi pidato Powell dan data inflasi PCE AS pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. 

Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston menjelaskan sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini.

"Indeks saham Asia di area hijau. Pasar kelihatannya masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya," ucapnya. 

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya