Rupiah Libas Dolar, Menguat ke Level Rp15.150

Kurs rupiah menguat 89 poin atau 0,58 persen

Intinya Sih...

  • Kurs rupiah menguat 89 poin atau 0,58 persen menjadi Rp15.150 per dolar AS.
  • Mata uang Asia juga menguat, di antaranya Bath Thailand, Ringgit Malaysia, Yuan China, dan Rupee India.

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah makin perkasa menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) pekan ini. Pada akhir perdagangan Jumat (20/9/2024), kurs rupiah di pasar spot ditutup pada Rp15.150 per dolar AS.

Kurs rupiah menguat 89 poin atau 0,58 persen ketimbang penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.239 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah menguat 1,64 persen dari Rp15.402 per dolar AS pada Jumat (13/9/2024) lalu.

1. Sejumlah mata uang kompak menguat

Sejumlah mata uang di kawasan Asia pun terpantau menguat dengan rincian:

  • Bath Thailand menguat 0,21 persen
  • Ringgit Malaysia menguat 0,18 persen
  • Yuan China menguat 0,09 persen
  • Rupee India menguat 0,18 persen.

2. Rupiah menguat ditopang the Fed pangkas suku bunga

Analis Pasar Uang, Lukman Leong menyampaikan, laju rupiah yang menguat terhadap dolar AS ditopang oleh langkah Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunganya hingga 50 basis poin (bps).

"Investor menyikapi pemangkasan 50 bps oleh the Fed, sehingga rupiah hari ini akan berada Rp15.100-Rp15.250 per dolar AS," ujarnya.

3. Pemangkasan suku bunga demi atasi perlambatan pasar tenaga kerja

Dilansir dari CNBC International, pemangkasan suku bunga oleh the Fed merupakan langkah untuk mencegah perlambatan di pasar tenaga kerja.

Penurunan ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang sebelumnya memprediksi pemotongan lebih kecil. The Fed terakhir kali memangkas suku bunga pada 16 Maret 2020, sebagai bagian dari respons darurat terhadap penutupan ekonomi yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19.

Sedangkan untuk pemangkasan sebesar 50 bps, dilakukan the Fed pada 2008, saat itu tengah terjadi krisis keuangan global. Selain pemangkasan tersebut, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)  juga mengisyaratkan kemungkinan adanya pemangkasan 50 bps lagi hingga akhir tahun, yang mendekati ekspektasi pasar.

Hal itu berdasarkan proyeksi yang ditunjukkan dalam dot plot, 19 anggota FOMC, baik yang memiliki hak suara maupun tidak, memprediksi bahwa suku bunga acuan Fed akan berada di 4,4 persen pada akhir tahun ini.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya