Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp16.095 per Dolar AS

Rupiah diproyeksi bakal menguat seharian

Jakarta, IDN Times - Kurs rupiah pada hari ini, Rabu (15/5/2024), dibuka menguat terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg pada pukul 09.04 WIB, rupiah bergerak ke level Rp16.095 per dolar AS. Rupiah pagi ini menguat 0,03 persen atau 5 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp16.100 per dolar AS.

Baca Juga: Pasar Nantikan Data Inflasi AS, Dolar Hantam Rupiah ke Level Rp16.100

1. Rupiah sepanjang hari ini berpotensi menguat

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah sepanjang hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS.

Penguatan terjadi setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengeluarkan pernyataan di acara pertemuan tahunan Foreign Bankers Amsterdam. Powell menyebut, terdapat perkembangan positif mengenai penurunan inflasi AS.

Selain itu, Powell menyinggung soal suku bunga. Ia menilai, saat ini bukan tentang menaikkan suku bunga, tetapi sampai kapan suku bunga dipertahankan.

"Ini pun mendorong potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp16.050 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp16.130 per dolar AS," ucap Ariston. 

Baca Juga: Kenapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Jawabannya

2. Inflasi AS masih meningkat

Di samping itu, inflasi harga produsen di AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada April 2024, didorong kenaikan tajam dalam biaya jasa dan barang. Hal ini menunjukkan inflasi tetap tinggi di awal kuartal kedua. Indeks harga produsen (PPI) naik 0,5 persen periode April setelah turun sebesar 0,1 persen pada Maret.

Secara tahunan (year on year/yoy), PPI meningkat 2,2 persen pada April dari semula 1,8 persen di bulan Maret.

"Powell juga mengomentari soal inflasi produsen AS yang dirilis semalam yang angkanya masih di atas hasil bulan sebelumnya, 2,2 persen yoy vs 1,8 persen yoy. (Realisasi) inflasi  tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tapi hasilnya beragam," ucap Ariston.

Menurut Ariston, Powell tampaknya masih optimistis inflasi AS bisa turun. Namun di sisi lain, pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS malam ini yang juga penting karena juga berkaitan dengan masa depan suku bunga AS.

Baca Juga: 3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

3. Pasar nanti data neraca dagang April

Ariston menjelaskan pergerakan rupiah hari ini juga akan dipengaruhi oleh data rilis neraca perdagangan yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik. 

"Hasil yang masih surplus bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah," ucap Ariston.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya