Ramadan, RemitPro Bidik Kenaikan Transaksi Remitansi Naik 30 Persen

Peningkatan ini sejalan dengan momentum Ramadan

Jakarta, IDN Times - RemitPro, produk layanan keuangan milik PT Reyhan Putra Mandiri, serta afiliasi Digiasia Bios memperkirakan pengiriman uang atau remitansi bakal meningkat hingga 30 persen di momen Ramadan dan Idul Fitri.  

Presiden Direktur RemitPro, Arman Bhariadi, mengatakan tren pengiriman uang dari pekerja migran selalu meningkat disaat momen ini dibandingkan bulan normal. Bahkan peningkatan ini sudah terjadi sebelum datangnya bulan suci Ramadan.

Peningkatan ini juga untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga pekerja migran yang meningkat disaat momen Ramadan dan Idul Fitri.

"Kurang lebih, rata-rata 20-30 persen peningkatannya dan terjadi sebelum puasa. Biasanya dua sampai tiga hari sebelum puasa sudah tinggi dan kembali turun (remitansi) sesudah lebaran," kata Arman dalam keterangan resmi, Selasa (11/4/2023). 

1. Momen yang dongkrak peningkatan remitansi

Ramadan, RemitPro Bidik Kenaikan Transaksi Remitansi Naik 30 PersenPENEMPATAN. Data penempatan TKI ke luar negeri dinukil dari presentasi perwakilan Kemenaker di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, 24 April 2018

Selain Ramadan, Arman menjelaskan terdapat beberapa momen yang mendongkrak pengiriman uang dari pekerja migran ke Indonesia, yakni Idul Adha untuk kebutuhan memotong kurban di kampung halaman.

Kemudian ada pula momen Sincia atau perayaan pergantian tahun Cina. Dalam momen itu, biasanya pekerja migran yang bekerja di Hongkong, Taiwan, serta Singapura, akan mendapatkan angpau yang kemudian dikirimkan uangnya ke keluarga di Indonesia.

"Dari 100 persen uang yang diterima pekerja migran biasanya ada (uang) yang dipegang untuk kebutuhan pribadi dan sebagian dikirimkan keluarga," ujarnya.

Dalam catatannya, remitansi yang dikirimkan dari Hongkong dan Taiwan dimomentum Sincia mencapai 14 hingga 15 persen. Dengan demikian, dia menyatakan momentum perayaan hari besar keagamaan maupun hari besar di Negara pekerja migran ikut memengaruhi naiknya remitansi.

Baca Juga: Begini Cara BRI Penuhi Kebutuhan Remitansi Pekerja Migran Indonesia

2. Arab penyumbang remitansi terbesar

Ramadan, RemitPro Bidik Kenaikan Transaksi Remitansi Naik 30 Persen(IDN Times/Arief Rahmat)

Arman menjelaskan ada beberapa jenis pengiriman uang yakni kirim uang langsung ke rekening bank dan e-wallet/uang elektronik untuk tujuan domestik serta internasional. Kemudian, kirim tunai yakni secara online hingga cairkan tunai di outlet mitra yang bekerja dengan RemitPro seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dimilikinya, negara yang melakukan pengiriman uang remitansi pekerja migran terbanyak adalah Arab Saudi mencapai 29 persen, kemudian Malaysia 26 persen. 

"Tetapi, berdasarkan pengamatan saya, kiriman dari Arab jumlahnya lebih banyak dibandingkan Malaysia. Analisis saya, kenapa meningkat di Arab? Karena, pekerja migran Indonesia yang wanita di Arab memiliki keterbatasan untuk keluar rumah. Jadi uang (dikirimkan) lebih utuh dibandingkan di Malaysia. Lalu, faktor gaji lebih tinggi dibandingkan pekerja migran di Malaysia, jadi lebih besar kirimannya," ujar Arman. 

Bahkan berdasarkan data Bank Indonesia, pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri remitansinya naik hingga delapan persen dengan nominal mencapai tiga miliar dolar AS, Namun, kalau pekerja migran mengirimkan uang ke Indonesia mencapai 9,7 miliar dolar AS. 

"Pengiriman remitansi dari pekerja migran luar negeri ke Indonesia mulai naik dibandingkan saat terjadi pandemik COVID-19," kata Arman

3, RemitPro miliki 400 mitra di pelosok Indonesia

Ramadan, RemitPro Bidik Kenaikan Transaksi Remitansi Naik 30 PersenIlustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Arman menjelaskan RemitPro berkomitmen untuk menjadi solusi atas kendala infrastruktur yang saat ini masih dirasakan oleh masyarakat di pelosok daerah dengan menggandeng mitra-mitra dalam bentuk koperasi atau toko.

Oleh karena itu, Remitro menyediakan jaringan Tempat Penguangan Tunai (TPT) yang tersebar di kota-kota kecil dan pedesaan, khususnya untuk mereka yang ingin melakukan transaksi tarik tunai.

RemitPro memastikan mitra-mitra di daerah juga harus memiliki adequate liquidity. Sehingga, saat ada masyarakat membutuhkan untuk menarik uangnya, dapat dicairkan. Dengan adanya mitra ini, kata Arman, sangat memudahkan masyarakat.

"Secara total, mitra itu 400. Tapi, kami enggak bicara soal mitra, lokasi yang tersebar di daerah-daerah pelosok," kata Arman.

RemitPro mengklaim saat ini telah memiliki 400 agen pembayaran, atau disebut cash out point, yang tersebar paling banyak di daerah yang memiliki (pekerja migran) terbanyak, Jawa, Bali, Madura, dan Lombok.

"Kenapa cuma ada di situ? Lainnya hanya scatter karena dari empat pulau tadi itu setara dengan 86 persen dari total transaksi pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia yang diproduksi oleh pekerja migran Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Aturan Baru Jaminan Sosial buat TKI: Manfaat Naik, Iuran Tetap!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya