PMI RI Melemah ke 50,7 di Juni 2024 Imbas Melambatnya Permintaan

Kegiatan bisnis 12 bulan ke depan diharapkan tetap baik

Intinya Sih...

  • PMI Manufaktur Indonesia Juni 2024 turun ke level 50,7 dari 52,1 di bulan Mei.
  • Ekspansi output dan permintaan baru lambat, sementara ekspor melemah selama empat bulan berturut-turut.
  •  

Jakarta, IDN Times - S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2024 berada di level 50,7. Angka ini anjlok 1,4 poin jika dibandingkan dengan capaian Mei 2024 yang berada di level 52,1.

"Penurunan headline PMI didorong oleh ekspansi output dan permintaan baru yang lambat. Produksi naik pada laju rendah sejak bulan Mei 2023, sementara pertumbuhan permintaan baru merupakan yang paling lemah dalam periode 13 bulan perbaikan permintaan," tulis laporan S&P, dikutip Selasa (272024). 

Sementara itu, sisi ekspor melemah sehingga membebani pesanan, dengan bisnis ekspor yang mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut.

Baca Juga: Airlangga: PMI Manufaktur RI Lebih Baik dari China dan Malaysia

1. Hilangnya momentum pertumbuhan permintaan baru

PMI RI Melemah ke 50,7 di Juni 2024 Imbas Melambatnya Permintaanilustrasi ekspor-impor (pexels.com/freestocks.org)

Dengan produksi naik lebih cepat dari permintaan baru padaJuni, alhasil perusahaan manufaktur Indonesia dapat mengurangi pekerjaan yang belum terselesaikan.

Penumpukan pekerjaan turun untuk pertama kalinya sejak November lalu. Data terkini juga menunjukkan stok barang jadi turun untuk pertama kali sejak Januari dan merupakan yang paling tajam sejak Juli 2022. 

"Hilangnya momentum pertumbuhan permintaan baru dan produksi terlihat pada data pembelian terkini. Volume input yang dipesan naik selama 34 bulan berturut-turut, namun merupakan yang paling lemah sejak bulan November 2022," sebut S&P.

Di sisi lain, stok input terus naik, namun pada laju yang lebih rendah. Tekanan pada rantai pasokan secara umum tidak ada karena waktu pengiriman dari pemasok tidak berubah dibandingkan pada Mei.

Baca Juga: Aturan Impor Sebabkan Pelaku Industri Manufaktur Kehilangan Pesanan 

2. Kegiatan bisnis di 12 bulan mendatang diharapkan bertahan positif

PMI RI Melemah ke 50,7 di Juni 2024 Imbas Melambatnya PermintaanGoogle

Selain itu, dunia usaha berharap kegiatan bisnis untuk 12 bulan mendatang bertahan positif, dengan manufaktur Indonesia secara umum percaya diri atas kenaikan produksi pada Juni 2025.

"Harapan positif menggambarkan proyek baru, pelanggan baru, kenaikan daya beli klien, penurunan inflasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung. Namun demikian, tingkat optimisme tidak berubah dari posisi bulan Mei dan merupakan yang paling
lemah sepanjang sejarah survei," ucapnya. 

Penurunan kepercayaan diri terkait output mendatang menghambat ketenagakerjaan pada bulan Juni, secara umum tidak berubah dari posisi bulan sebelumnya. Hal ini sejalan
dengan tren yang ditunjukkan selama hampir satu tahun.

3. Daftar PMI Manufaktur RI periode Januari-Mei 2024

PMI RI Melemah ke 50,7 di Juni 2024 Imbas Melambatnya PermintaanIlustrasi pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Data PMI Manufaktur Indonesia Januari hingga Mei 2024, berdasarkan data S&P Global: 

  • Januari di level 52,9
  • Februari di level 52,7 
  • Maret di level 54,2 
  • April di level 52,9 
  • Mei di level 52,1 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya