Penarikan Utang Baru Naik 36,6 Persen, Masih on Track?

Penerbitan SBN secara neto Rp253 triliun

Intinya Sih...

  • Pemerintah telah menarik utang baru Rp266,3 triliun hingga Juli 2024, mencapai 41,1% dari target APBN 2024 Rp648,1 triliun.
  • Penerbitan SBN secara neto mencapai Rp253 triliun dari target Rp666,4 triliun, setara dengan 38% dari target dengan pertumbuhan mencapai 37,5% dibanding tahun lalu.
  • Total pembiayaan anggaran per Juli 2024 sebesar Rp217 triliun, 41,5% dari target Rp522,8 triliun dengan pertumbuhan 31,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat, hingga Juli 2024 pemerintah telah menarik utang baru Rp266,3 triliun. Angka tersebut telah mencapai 41,1 persen dari target APBN 2024 Rp648,1 triliun.

Sri Mulyani mengatakan penarikan utang itu naik 36,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu untuk merespons pelemahan ekonomi khususnya dari sisi penerimaan karena harga komoditas yang mulai melandai.

"Realisasinya baru 41,1 persen, ini sudah bulan ketujuh ya, meskipun tumbuhnya cukup tinggi karena tahun lalu kita dengan penerimaan yang cukup tinggi dari berbagai komoditas boom," kata Sri Mulyani dikutip, Rabu (14/8/2024).

1. Penerbitan SBN neto Rp253 triliun

Penarikan Utang Baru Naik 36,6 Persen, Masih on Track?Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia pun merinci, pembiayaan utang yang berasal dari penerbitan SBN secara neto mencapai Rp253 triliun dari target Rp666,4 triliun. Angka itu setara dengan 38 persen dari target dengan pertumbuhan mencapai 37,5 persen dibanding tahun lalu

"Sebagai bagian dari countercylical waktu ekonomi turun kita menstabilkan dan waktu ekonominya tinggi kita issuance-nya lebih kecil, sehingga itu mengurangi ledakan dari sisi boom tahun lalu,” imbuhnya.

Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Makin Melek Investasi di SBN, Ini Datanya!

2. Pinjaman capai Rp3,3 triliun

Penarikan Utang Baru Naik 36,6 Persen, Masih on Track?Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya, pembiayaan utang yang berasal dari pinjaman tercatat sebesar Rp3,3 triliun. 

Adapun untuk total pembiayaan nonutang minus Rp49,3 triliun atau 39,4 persen dari target APBN tahun ini yang minus Rp125,3 triliun, dengan pertumbuhannya sebesar 61,8 persen. 

 

Baca Juga: Utang Pemerintah di Semester I Tembus Rp8.444,87 Triliun

3. Pembiayaan nonutang minus Rp49,3 triliun

Penarikan Utang Baru Naik 36,6 Persen, Masih on Track?ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dengan demikian, total pembiayaan anggaran per Juli 2024 sebesar Rp217 triliun, 41,5 persen dari target Rp522,8 triliun dengan pertumbuhan 31,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tumbuhnya cukup tinggi dibandingkan tahun lalu, namun itu masih relatif on track terhadap postur kita," ucap Sri Mulyani.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya