Pemerintah Perluas Simbara ke Komoditas Nikel dan Timah

Simbara beri tambahan ke penerimaan negara

Jakarta, IDN Times - Sistem Informasi Pengelolaan Mineral dan Batu Bara (Simbara) untuk komoditas nikel dan timah resmi diluncurkan pada hari ini dari yang semula hanya pengelolaan batu bara.

Perluasan Simbara untuk komoditas nikel dan timah diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Melanjutkan keberhasilan Simbara untuk komoditas batu bara, hari ini kita akan mulai memperluas Simbara untuk komoditas nikel dan timah yang perannya makin strategis dalam mendukung perekonomian nasional dan global," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).

1. Simbara diperluas hingga ke nikel dan timah

Pemerintah Perluas Simbara ke Komoditas Nikel dan TimahIlustrasi tambang minyak. (IDN Times/Arief Rahmat)

Isa menjelaskan ada beberapa alasan pemerintah memperluas cakupan simbara hingga ke nikel dan timah yakni memperkuat komitmen instansi-instansi pemerintah untuk terus bersinergi dan berkoordinasi di dalam menyelenggarakan pelayanan untuk pengusahaan nikel dan timah di Indonesia.

Kedua, meningkatkan pemahaman dan komitmen pelaku usaha nikel dan timah dalam menjalankan proses bisnis, sistem, dan tata kelola baru yang lebih transparan, akuntabel, dan fair.

"Mengikat komitmen surveyor sebagai mitra pemerintah di dalam melakukan verifikasi teknis untuk mendukung mekanisme sistem dan tata kelola baru untuk komunitas nikel dan timah," tegasnya. 

Baca Juga: Ada SIMBARA, Luhut Pede 'Tikus' di Sektor Minerba Bisa Diberantas

2. Sinergi simbara beri kemudahan bagi pelaku usaha

Pemerintah Perluas Simbara ke Komoditas Nikel dan TimahAktivitas pertambangan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur. (Didit Hariyadi untuk IDN Times)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sinergi proses bisnis melalui Simbara akan memudahkan bagi pelaku usaha, namun pada saat yang sama juga akan menimbulkan manfaat maksimal bagi Indonesia.

"Sistem dokumen terintegrasi memberikan laporan dan kenyataan atas arus uang transaksi dan dokumentasi pengangkutan barangnya dan melacak keterkaitan antara pelaku usaha serta membandingkan hasil pemeriksaan fisik barang tersebut di lapangan dengan seluruh kementerian lembaga yang berwenang," ucapnya.

3. Harga komoditas turun penerimaan negara tembus Rp172,9 triliun di 2022

Pemerintah Perluas Simbara ke Komoditas Nikel dan Timahilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia pun memamerkan capaian pendapatan negara yang berasal mineral dan batu bara (Minerba) melampaui target dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pada 2023 di saat harga komoditas menurun, negara mampu mengumpulkan pemerimaan Rp172,9 triliun dari sektor minerba. Capaian ini didukung oleh adanya peluncuran dari Simbara (sistem informasi mineral dan batu bara).

“Tahun 2023 pada saat harga komoditas turun, dan karena kita juga sudah meluncurkan dari Simbara tadi, dan volatilitas harga tentu memengaruhi, kita masih mampu menjaga penerimaan dengan nilai Rp172,9 triliun,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Ada SIMBARA, Luhut Pede 'Tikus' di Sektor Minerba Bisa Diberantas

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya