OECD Proyeksi Ekonomi ASEAN Melambat Jadi 4,2 Persen Tahun Ini

Terjadi penurunan permintaan dari global

JAKARTA, IDN Times - The Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan turun ke 4,2 persen tahun ini. Angka ini lebih rendah dari proyeksi yang dikeluarkan pada Maret sebesar 4,6 persen. 

“Pada 2023, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan melemah, mencapai 4,2 persen tahun ini. Namun diperkirakan akan membaik menjadi 4,7 persen pada 2024,” kata Director of OECD Development Centre, Ragnheiður Elín Árnadóttir, dalam Launch of OECD’s Economic Outlook for Southeast Asia, China, and India 2023 Update, yang dikutip Senin (4/9/2023).

1. Negara berkembang di Asia akan hadapi sejumlah tantangan

OECD Proyeksi Ekonomi ASEAN Melambat Jadi 4,2 Persen Tahun IniIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menjelaskan, negara-negara berkembang di Asia akan menghadapi tantangan dari sisi  penurunan permintaan eksternal yang berkepanjangan, dan pelemahan ekspor di tengah perlambatan negara-negara maju.

Meski dihadapkan berbagai tantangan, namun OECD menilai permintaan regional dan domestik akan didukung oleh kepercayaan konsumen yang tinggi dan kelas menengah yang terus berkembang.

"Permintaan domestik, terutama konsumsi swasta yang kuat, akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan ini," jelasnya.

Selain itu, diperkirakan permintaan regional juga akan tetap kuat, didukung oleh perluasan tujuan ekspor ke pasar-pasar di dalam kawasan.

Baca Juga: Bos Freeport: Pertambangan Indonesia Paling Maju di ASEAN

2. Kerja sama perdagangan regional bisa minimalisir dampak pelemahan ekonomi

OECD Proyeksi Ekonomi ASEAN Melambat Jadi 4,2 Persen Tahun IniIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Ragnheiður Elín Árnadóttir menyampaikan, upaya kerja sama perdagangan regional dinilai dapat membantu menahan dampak dari perlambatan ekonomi di kawasan lain.

"Ini untuk membantu melindungi kawasan ini dari perlambatan ekonomi di negara lain, seiring dengan terbukanya tujuan ekspor baru di luar pasar tradisional Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang," jelasnya.

3. Ekspor jasa tumbuh kuat di semester I

OECD Proyeksi Ekonomi ASEAN Melambat Jadi 4,2 Persen Tahun Iniilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Ragnheiður mengatakan bahwa ekspor jasa tumbuh selama semester pertama 2023. Catatan itu membantu menjaga aktivitas ekspor jasa tetap bertahan di sebagian besar ekonomi kawasan, di tengah penurunan ekspor barang.

"Kami memperkirakan sektor jasa akan terus berkembang, didukung oleh kembali meningkatnya pariwisata internasional yang juga menciptakan lapangan kerja. Misalnya, sektor pariwisata Indonesia menyediakan 11 juta lapangan pekerjaan diikuti oleh Filipina, Thailand, dan Vietnam," ungakpnya. 

Baca Juga: Indonesia Sebut Semua Pihak Akan Diuntungkan jika ASEAN Stabil

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya