Menumpuk Mahar di Tabungan Emas Pegadaian

Investasi emas digital mudah, aman, dan terpercaya

Intinya Sih...

  • Investasi emas digital menjadi primadona bagi kawula muda untuk investasi jangka panjang
  • Harga emas di Pegadaian naik hingga Rp1,4 juta per gram akibat pandemi COVID-19 dan faktor global lainnya

Jakarta, IDN Times - Di tengah gempuran berbagai macam instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil besar dalam waktu singkat, investasi emas masih menjadi primadona bagi kawula muda untuk investasi jangka panjang.

Utamanya, untuk keperluan masa depan baik untuk menyicil mahar demi meminang kekasih hingga dana pensiun.

Hal ini dilakukan oleh Dedy Darmawan (29) yang menjadi salah satu nasabah Pegadaian Tabungan Emas Digital yang sudah dimulainya sejak 6 tahun lalu dengan tujuan untuk menyicil mahar.

Ia mengaku awalnya hanya coba-coba dikarenakan ingin melakukan diversifikasi investasi hingga ketagihan untuk terus menambah aset emasnya di Tabungan Emas Digital.

"Awalnya saya mau diversifikasi investasi saja, karena saat itu saya sudah investasi di saham dan reksadana," tutur Dedy kepada IDN Times, Sabtu (21/9/2024). 

Baca Juga: Daftar Harga Emas 22 September 2024, Masih di Atas Rp1,4 Jutaan!

1. Instrumen emas bisa dijadikan diversifikasi investasi

Menumpuk Mahar di Tabungan Emas PegadaianTabungan Emas di Aplikasi Pegadaian Digital (YouTube/Pegadaian Official)

Selain faktor ingin diversifikasi, alasan lainnya memilih emas adalah untuk meminang kekasih. Hal itu karena ia telah memiliki target waktu untuk menikahi sang pujaan hati. Harapannya, tabungan emasnya akan terus bertambah agar dapat dijadikan mahar untuk calon istri. 

Dedy mengatakan, dia mulai menabung emas pada 2018 atau sebelum terjadinya pandemik COVID-19. Saat itu, harga emas belum mengalami kenaikan signfikan seperti saat ini.

Pada Maret 2020, harga emas masih bertengger di 1.584 dolar AS per troy ounce dan bergerak naik ke level 1.700-an dolar AS per troy ounce hingga Juli 2020.

Bahkan harga emas di Pegadaian juga masih terpantau Rp705 ribu per gram dan tidak pernah menyentuh level Rp800 ribu per gram.

Namun dia kaget saat ekonomi global mulai bergejolak karena imbas pandemik COVID-19, tensi geopolitik secara perlahan ikut mengerek harga emas dalam negeri yang kini sudah menembus Rp1,4 juta per gram.  

Dengan demikian, kenaikan harga emas yang signfikan ini pun dipengaruhi oleh beragam faktor di global mulai dari ketidakpastian kondisi global, penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi hingga pergerakan kurs dolar AS.

Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Sekuritas? Kenali Dulu Sebelum Mulai Investasi

2. Alasan menabung emas digital di Pegadaian

Menumpuk Mahar di Tabungan Emas PegadaianMutasi buku tabungan emas pegadaian. (Dok/Istimewa).

Dedy pun bersyukur telah menabung emas sebelum pandemik COVID-19, karena setidaknya ia masih memiliki instrumen investasi yang dapat dijualnya sewaktu-waktu.

Kondisi pandemik yang terjadi di Tanah Air sejak awal 2020 telah melumpuhkan denyut nadi semua industri. Hal itu berdampak pada sulitnya ekonomi dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini pun turut dirasakan Dedy. Saat itu, ia berkerja sebagai karyawan swasta dan sempat mengalami pemotongan gaji hingga 15 persen karena kondisi perusahaan yang tidak baik. Alhasil, Dedy pun terpaksa menjual sebagian saldo emas yang telah dikumpulkannnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat pandemik.

“Saat (pandemik COVID-19) gaji sempat dipotong, kemudian harga emas naik jadi saya sempat juga menjual sebagian emas buat biaya kebutuhan saat pandemik,” kata dia.

Meski sempat berhenti menabung emas, tetapi secara perlahan ia pun mulai bangkit dan kembali menabung emas digital dengan gaji yang didapatkannya.

Menurut Dedy, alasannya menabung emas secara digital di Pegadaian, karena nominal pembelian emasnya terjangkau, yakni dimulai dari Rp10 ribu sudah bisa mendapatkan saldo emas.

Selanjutnya, pembukaan tabungan emas  juga mudah dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital dan mengisi data diri serta memilih outlet pembukaan rekening yang sesuai. 

Selain itu, faktor keamanan emas juga paling penting dibandingkan membeli logam mulia yang disimpan di rumah yang rawan aksi pencurian.

"Kalau kita nabung emas di Pegadaian bisa disimpan dengan aman dan diasuransikan sepenuhnya. Jadi saya tidak perlu khawatir tentang tabungan emas saya," kata dia.

Pada aplikasi Pegadaian Digital pun terdapat fitur seperti transaksi di outlet Pegadaian, yakni bayar angsuran, tebus barang gadai hingga pinjaman serta top up.

Tak hanya itu, ada juga fitur beli emas, jual emas, gadai emas, transfer ke sesama pengguna pegadaian digital hingga cetak emas dari saldo emas yang dimiliki. Jadi sewaktu-waktu membutuhkan uang atau ingin menjual emasnya pun bisa dilakukan.

Baca Juga: Bocoran Terbaru soal Wacana Investasi Bulog di Kamboja

3. Keuntungan investasi emas tembus dua kali lipat

Menumpuk Mahar di Tabungan Emas PegadaianMerayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2024, PT Pegadaian menghadirkan berbagai promo menarik yang dapat digunakan oleh para nasabah. (dok. Pegadaian)

Dedy menyebut, awal menabung emas pada tanggal 18 September 2018 sebanyak 2 gram senilai Rp1.162.000, saat itu harga emas per gram sekitar Rp600 ribu.

Dedy pun mengaku senang dengan kenaikan harga emas hingga hari ini yang menyentuh Rp1,4 juta per gram. Dengan total tabungan emas sekitar 20 gram, artinya ia sudah meraih keuntungan lebih dari dua kali lipat bila melihat harga emas dahulu dan sekarang.

Meski tidak rutin setiap bulan, tetapi ia akan mengusahakan menabung emas walau dengan nominal kecil.

"Nabung emas kalau ada duit lebih saja, gak ada budget khusus untuk nabung emas tiap bulan sih," kata dia.

Tekadnya untuk memulai menabung emas pun tidak salah, karena saat ini Dedy sudah memiliki timeline untuk meminang sang kekasih tahun depan.

Artinya, cicilan emas yang telah dilakukannya sejak 2018 hingga saat ini akan menemui tujuannya sebagai mahar nikah.

"Iya, mahar sudah tembus puluhan gram dan ini mau saya jadikan mahar tapi akan dicairkan ke bentuk emas fisik dulu," ucapnya.

4. Emas jadi penolong saat ekonomi lesu

Menumpuk Mahar di Tabungan Emas PegadaianRilis kinerja semester I-2024 PT Pegadaian. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengatakan, masyarakat saat ini sudah semakin teredukasi untuk menabung, terutama menabung emas.

Bahkan, kini investasi emas dijadikan penolong nasabah saat ekonomi mengalami gejolak dan munculnya PHK.

"Waktu perekonomian turun dan terkena PHK, emas jadi penyelamat karena mereka investasi emas di pegadaian dan mendorong kinerja kita menjadi baik," ucap Damar dalam talkshow Kontribusi Pegadaian Bagi Ekonomi RI dan Sahabat UMKM, dikutip Sabtu (21/9/2024).

Laba pegadaian per semester I-2024, mencapai Rp2,9 triliun, meningkat 37,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,11 triliun.

Capaian ini pun tidak terlepas dari berbagai inovasi dan pelayanan yang terus ditingkatkan pegadaian. Apalagi mayoritas yang berhubungan dengan pegadaian adalah pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) untuk mendapatkan dana yang cepat dan murah.

Pihaknya akan terus memberikan layanan kepada masyarakat untuk dapat berinvestasi dan melakukan transaksi secara mudah. Tabungan Emas diketahui tersedia di seluruh outlet Pegadaian dan bisa diakses melalui aplikasi Pegadaian Syariah Digital Service maupun Agen Pegadaian Syariah.

Secara keseluruhan, UMKM pun diyakininya masih akan menjadi pilar utama untuk mendongkrak kinerja pegadaian.

"(UMKM) masih jadi pilar karena portofolio terbesar kami masih di gadai emas dan kami lakukan interaksi ke para UMKM jika dia kesulitan tabungan emas itu ada. Kami juga memberikan edukasi ke masyarakat bagaimana menabung emas yang baik," ucap Damar.

Baca Juga: Pegadaian Borong 8 Penghargaan The Best Indonesian Contact Center 2024

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya