Kurs Mata Uang Asia Kompak Melemah, Rupiah Turun Tipis ke Rp15.165
Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah melemah pada pembukaan perdagangan, Senin (23/9/2024). Rupiah bergerak ke level Rp15.165,5 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 15,50 poin atau 0,10 persen dibandingkan penutupan kemarin di level Rp15.150 per dolar AS.
Baca Juga: Bos BI Sebut Penguatan Rupiah Lebih Tinggi dari Rupee dan Won
1. Mata uang di kawasan ikut melemah
Nilai tukar mata uang sejumlah negara di kawasan juga melemah terhadap dolar AS berikut rinciannya:
- Ringgit Malaysia melemah 0,29 persen
- Yuan China melemah 0,06 persen
- Peso Filipina melemah 0,16 persen
- Won Korea melemah 0,37 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,07 persen
- Yen Jepang melemah 0,41 persen.
2. Rupiah akan terkonsolidasi
Analis Pasar Uang, Lukman Leong mengatakan, dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri.
Editor’s picks
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas, sehingga rupiah bergerak di kisaran Rp15.100-Rp15.200 per dolar AS," ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah-DPR Sepakati Asumsi Makro 2025, Rupiah Dipatok Rp16 Ribu
3. Dolar AS alami rebound pagi ini
Ia menjelaskan laju dolar AS terpantau sedikit mengalami rebound teknikal pagi ini. Alhasil, investor cenderung wait and see mengantisipasi pidato Powell dan data inflasi PCE AS pada hari Kamis dan Jumat pekan ini.
Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston menjelaskan sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini.
"Indeks saham Asia di area hijau. Pasar kelihatannya masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya," ucapnya.
Dengan demikian, rupiah juga masih berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari sentimen pasar ini.
"Sikap BI yang membuka pemangkasan suku bunga ke depan mengikuti pemangkasan yang dilakukan Bank Sentral AS memberikan sentimen positif," tuturnya.
Baca Juga: Peruri Sebut Kualitas Rupiah Setara Uang Eropa dan Amerika
