Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Q2

Kontribusi konsumsi rumah tangga tembus 54,53 persen

Intinya Sih...

  • Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93% pada kuartal II-2024, kontribusi terbesar 54,53%, didorong oleh hari besar keagamaan
  • Investasi (PMTB) tumbuh 4,43%, kontribusi 27,89%, disokong investasi PMA dan PMDN serta belanja modal pemerintah

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong pertumbuhan ekonom terbesar dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93 persen (yoy). 

“Kontribusi konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 adalah 54,53 persen dengan pertumbuhan cukup kuat, yaitu 4,93 persen. Hal ini mengindikasikan permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” ucap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Senin (5/8/2024).

1. Momen liburan picu kenaikan konsumsi rumah tangga

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Q2Pengunjung kawasan Monas pada libur Lebaran, Kamis (11/4/2024) (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh didorong oleh sejumlah hari besar keagamaan, mulai dari Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, dan Idul Adha. Geliat konsumsi juga ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.

“Sub komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi adalah transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel,” tutur Edy.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Melambat ke 5,05 Persen

2. Kontribusi investasi terhadap PDB capai 27,89 persen

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Q2ilustrasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya investasi atau pembentukan model tetap bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,43 persen, dan memberikan kontribusi 27,89 persen ke pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024.

Kinerja PMTB disokong oleh peningkatan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan pembentukan modal dalam negeri (PMDN), serta peningkatan belanja modal pemerintah.

“Sub komponen PMTB yang tumbuh tinggi adalah mesin dan perlengkapan; serta bangunan,” ujar Edy.

Baca Juga: Ekonomi Digital RI Bisa Tembus Rp9 Ribu Triliun, Ini Syaratnya 

3. Ekspor tumbuh 8,28 persen di kuartal II-2024

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Q2ilustrasi ekspor impor (pexels.com/Samuel Wölfl)

Adapun komponen ekspor tumbuh signifikan 8,28 persen dan memberikan kontribusi 21,4 persen ke pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024. Ekspor tumbuh, didorong oleh pertumbuhan ekspor barang migas dan nonmigas, serta ekspor jasa.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor, antara lain batu bara, nikel, perhiasan, mesin dan peralatan listrik. Sedangkan ekspor jasa didorong oleh peningkatan kunjungan wisman.

“Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor migas dan nonmigas,” kata Edy.

Sementara itu, komponen konsumsi pemerintah (LNPRT) tumbuh 9,98 persen dan kontribusinya 1,32 persen terhadap PDB. Sedangkan impor tumbuh tinggi sebesar 8,57 persen, namun kontribusinya terhadap PDB mengalami kontraksi hingga 19,88 persen. 

"Sedangkan peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan penolong Jika dilihat dari sumber pertumbuhannya pada kuartal II-2024 konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 2,62 persen," tuturnya 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya