Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Thomas: Perlu Mesin Ekonomi Baru

Hilirisasi dan investasi harus dioptimalkan

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono menyampaikan perlu mesin pertumbuhan ekonomi baru untuk menggenjot laju ekonomi tumbuh 8 persen (yoy). Meski begitu, ia menegaskan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto masih optimistis untuk mencapai hal tersebut. 

"Saya bisa katakan di sini, nggak mungkin kita mencapai angka-angka yang lebih tinggi dari yang sudah dicanangkan kalau kita tidak mencari growth engine yang baru," kata Thomas Thomas dalam acara APBN 2025: Stabilitas, Inklusivitas, Keberlanjutan, di Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (25/9/2024).

1. Hilirisasi harus dioptimalkan Prabowo-Gibran

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Thomas: Perlu Mesin Ekonomi BaruPabrik feronikel Antam. (dok. Antam)

Menurut Thomas, mesin pertumbuhan ekonomi ke depan akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar untuk kabinet Prabowo Subianto karena harus ada sektor-sektor lain yang perlu didalami seperti halnya hilirisasi komoditas yang belum tersentuh.

"Tapi kan kita tahu bahwa kalau kita hanya melihat ke sektor tersebut juga tidak mungkin," kata dia.

Baca Juga: Menkeu Soroti Dana Pemda Mengendap di Bank, Bisa Hambat Laju Ekonomi

2. Perlu genjot investasi

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Thomas: Perlu Mesin Ekonomi BaruIlustrasi pertumbuhan ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, kata Thomas, kondisi perekonomian Indonesia masih ditopang oleh konsumsi dengan kontribusi 54,53 persen atau tumbuh kuat 4,39 persen.

Oleh karena itu, Thomas mengingatkan perlunya menggenjot investasi lebih deras masuk ke Indonesia.

"Ini juga kita harus topang terus nih bagaimana konsumsi jalan. Tapi juga bagaimana kita mencari investasi-investasi baru dari sektor-sektor lain," ujarnya.

3. Rincian target RPJMN untuk pertumbuhan ekonomi

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Thomas: Perlu Mesin Ekonomi BaruIlustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 pertumbuhan ekonomi ditargetkan dalam kisaran 5,6 persen sampai 7,8 persen.

  • Tahap pertama yakni 2025-2029 pertumbuhan ekonomi ditargetkan di angka 5,6 persen sampai 6,1 persen.
  • Tahap kedua,pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 6,9 persen sampai 7,8 persen.
  • Tahap ketiga (2035-2039) pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 6,4 persen sampai 7,6 persen.
  • Tahap keempat (2040-2045) ditargetkan berada pada kisaran 5,4 persen sampai 6,7 persen

Lebih lanjut, Thomas mengatakan bahwa pemerintah melihat pentingnya transisi energi dan meningkatkan ketahanan pangan. Tidak hanya itu pemerintah juga terus mengkaji sumber pertumbuhan ekonomi lain.

“Tetapi kita juga harus mencari melihat sektor-sektor lain yang tentunya memberikan employment yang baik. Itu juga menjadi sesuatu tantangan tapi sesuatu acuan juga ke depannya,” tutur Thomas.

Baca Juga: Menkeu Soroti Dana Pemda Mengendap di Bank, Bisa Hambat Laju Ekonomi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya