Kadin Mau Genjot Manufaktur, Anin: Kita Hit the Ground usai 20 Oktober

PMI manufaktur Agustus tergerus di level 48,9

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Musyawarah Luar Biasa (Munaslub), Anindya Novyan Bakrie, menilai laju Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang ekspansif lebih dari 30 bulan beruntun menunjukkan industrilisasi terus terakselerasi di Tanah Air berjalan. 

Apalagi industri memainkan peran penting sebagai penggerak dan penopang utama perekonomian nasional.

"Patut kita apresiasi bahwa selama 35 bulan berturut-turut PMI Indeks kita di atas 50, apa artinya? Industrialisasi sangat penting buat kita karena nilai tambah, bisa bayangkan kalau hanya bahan mentah itu nilai tambahnya sangat sedikit," ujar Anindya dalam acara Sarasehan Bersama Menteri Perindustrian RI  dengan tema Sinergi Pembangunan Industri 2025-2029 Kementerian Perindustrian-Kadin Indonesia, Senin (30/9/2024). 

Baca Juga: Menperin Yakin Kadin Akan Lebih Baik di Bawah Kepemimpinan Anindya

1. Anin bakal kolab dengan pemerintah dorong industri manufaktur setelah 20 Oktober

Kadin Mau Genjot Manufaktur, Anin: Kita Hit the Ground usai 20 OktoberKetua Umum Kadin Indonesia versi Munaslub, Anindya Bakrie (IDN Times/Trio Hamdani)

Sebagai mitra starategis pemerintah, kata Anin, Kadin akan ikut berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong industri manufaktur agar kembali ekspansif.

"Di sinilah Kadin sebagai mitra strategis pemerintah berdasarkan undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 wajib kita mendengarkan dan mengerti. Sehingga nanti ke depannya, habis 20 Oktober, istilahnya kita hit the ground running," ujarnya.

2. Optimistis industri manufaktur tetap meningkat di akhir tahun

Kadin Mau Genjot Manufaktur, Anin: Kita Hit the Ground usai 20 OktoberIlustrasi pekerjaan manufaktur(pexels.com/kateryna babaieva

Geliat ekspansi bisnis manufaktur sebenarnya sudah mengalami penurunan sejak periode Mei-Juli 2024, dengan rincian pada April 2024 sebesar 52,9, kemudian turun menjadi 52,1 pada Mei 2024. Selanjutnya di Juni data manufaktur turun lagi menjadi 50,7 dan 49,3 di Juli 2024, kemudian turun lagi ke level 48,9 pada Agustus. 

Meski demikian, Anindya optomistis bahwa kinerja industri manufaktur Tanah Air masih akan bergeliat hingga akhir tahun yang didukung oleh berbagai strategi jangka panjang yang disiapkan pemerintah untuk mengatasi penurunan kinerja manufaktur. 

"Memang beberapa bulan terakhir (PMI Manufaktur) alami kontraksi. Tapi saya yakin pemerintah sudah siapkan strategi  jangka panjang," ucapnya. 

Baca Juga: Usai Rebutan Kursi, Anin Beberkan Hasil Pertemuan dengan Arsjad

3. Kadin dukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen

Kadin Mau Genjot Manufaktur, Anin: Kita Hit the Ground usai 20 Oktoberilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi (pexels.com/Monstera)

Di sisi lain, Anindya Bakrie mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. serta mendukung cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju.

"APBN 2025 sudah diketok 1-2 minggu yang lalu, saya melihat ini perlu kita dukung. Upaya 5,2 persen lalu bertahap insyaallah bisa ke 6 persen, 7 persen, 8 persen supaya cepat-cepat kita keluar dari middle income trap," ujar Anindya.

Selain itu, penguatan daya beli masyarakat dan belanja modal Pemerintah juga sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

"Tapi investasi itu juga merupakan suatu motor, apalagi investasi yang berbasis ekspor. Di sinilah kita ingin mendengarkan pak menteri," ujarnya.

Baca Juga: Dua Sisi Manufaktur: Kunci Pertumbuhan dan Biang Kerok Perubahan Iklim

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya