Inovasi Jadi Kunci Bertahan dan Adaptif di Era Disruptif Teknologi

Elektronifikasi pembayaran di berbagai moda transportasi

Intinya Sih...

  • Bank DKI fokus pada inovasi digital untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.
  • Elektronifikasi pembayaran di berbagai moda transportasi dan tempat wisata menjadi kontribusi Bank DKI.

Jakarta, IDN Times - Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Henky Oktavianus mengatakan, transformasi dan inovasi menjadi langkah penting bagi Bank DKI dalam menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam dan mendukung perkembangan ekonomi daerah.

“Sebagai institusi perbankan, Bank DKI turut menjalankan peran dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat melalui berbagai inovasi digital, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta memberikan dukungan untuk berbagai Program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Henky, Kamis (13/6/2024). 

Adapun keberhasilan Bank DKI dalam meraih penghargaan sebagai Indonesia Best Living Legend Company in Managing Innovation 2024 didasarkan pada sejumlah indikator penilaian yang dilakukan oleh tim SWA, melalui survei.

Baca Juga: Bank DKI Dorong Penggunaan Transaksi Non Tunai di PRJ

1. Genjot inovasi perbankan digital

Inovasi Jadi Kunci Bertahan dan Adaptif di Era Disruptif TeknologiIlustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sekretaris perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menyampaikan bahwa berbagai inovasi perbankan digital turut berkontribusi mendorong pertumbuhan Bank DKI secara berkelanjutan.

“Bank DKI meyakini inovasi menjadi kunci untuk tetap bertahan dan adaptif di era disruptif teknologi yang begitu cepat. Kami pun senantiasa berupaya adaptif terhadap kebutuhan nasabah yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi, khususnya dalam agenda mendukung visi Jakarta sebagai Kota Global,” tutur Arie.

Baca Juga: Luhut: INA Digital akan Berjalan dengan Dukungan Teamwork 

2. Bank DKI bakal dorong layanan perbankan digital

Inovasi Jadi Kunci Bertahan dan Adaptif di Era Disruptif TeknologiNasabah menggunakan transaksi QRIS menggunakan JakOne Pay. (dok. Bank DKI)

Adapun sejumlah kontribusi Bank DKI dengan menghadirkan layanan perbankan digital, di antaranya dengan elektronifikasi pembayaran di berbagai moda transportasi, tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, digitalisasi pembayaran pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, penyebaran bantuan dana Bantuan Sosial dari Pemerintah Provinsi Jakarta seperti KJP, KJMU, KLJ, KPDJ, hingga berbagai kolaborasi dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya.

Berdasarkan laporan periode Desember 2023, tercatat jumlah pengguna aplikasi digital Bank DKI, yakni JakOne Mobile telah mencapai 2,23 juta orang, dengan volume transaksi sebesar 29,62 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp30,63 triliun.

3. Dana pihak ketiga Bank DKI capai Rp62,1 triliun di Maret 2024

Inovasi Jadi Kunci Bertahan dan Adaptif di Era Disruptif TeknologiIlustrasi Bank DKI/DOK Bank DKI

Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto mengatakan,  Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI mencapai Rp62,1 triliun pada Maret 2024, meskipun suku bunga masih tinggi.

DPK mencakup semua dana yang ditempatkan pada bank oleh pihak ketiga, seperti simpanan nasabah, tabungan, giro, dan deposito.Bank terus meningkatkan struktur DPK dengan rasio Current Account Savings Account (CASA) yang naik dari 34,35 persen pada Maret 2023 menjadi 41,45 persen pada Maret 2024.

CASA mengacu pada jenis-jenis dana pihak ketiga yang ditempatkan di bank, mencakup rekening giro (current account) dan tabungan (savings account)Bank berhasil mengumpulkan dana murah sebesar Rp25,8 triliun, terdiri dari giro sebesar Rp15,9 triliun pada Maret 2024, tumbuh 16,41 persen dari Maret 2023, dan tabungan sebesar Rp9,9 triliun pada Maret 2024, tumbuh 4,86 persen dari Maret 2023. Bank juga mengurangi dana mahal, terlihat dari penurunan deposito sebesar 17,44 persen dari Rp44,1 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp36,4 triliun pada Maret 2024.

“Langkah ini merupakan strategi yang dipilih bank dalam menjaga likuiditas perseroan dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 72,06 persen per Maret 2023 menjadi 81,31 persen per Maret 2024,” tuturnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya