Ekonom Indef: Hampir Semua Industri Tumbuh di 2023

Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, mengatakan hampir semua sektor industri di tanah air mulai tumbuh di tahun 2023 usai terdampak pandemik COVID-19.
Menurutnya, sektor yang sudah mulai pulih optimal yakni sektor pergudangan, perdagangan, transportasi, kesehatan, sektor pariwisata dan makanan minuman.
"Hampir semua sektor tumbuh di tahun 2023, paling tinggi pergudangan dan transportasi, begitu juga dengan sektor kesehatan hingga sektor pariwisata dulu saat pandemi terdampak duluan. Tapi sekarang daerah pariwisata sudah mulai bergerak, dan akan menghidupi 17 sektor ekonomi di bawahnya,” kata Aviliani dalam Fortune Indonesia Summit di Jakarta, Rabu, (15/3/2023).
1. Permintaan komoditas energi mulai melandai

Ia menjelaskan, harga komoditas global akan berangsur turun pada akhir Semester I 2023, hal ini seiring menurunnya permintaan global terhadap komoditas energi. Lantaran saat ini negara Eropa mulai mendapatkan suplai bahan bakar dari negara lain.
“Sektor pertambangan tahun lalu cukup tinggi karena harga komoditas cukup tinggi. Kemungkinan di kuartal II atau akhir semester I 2023. Karena harga sudah mulai normal, mudah-mudahan ini bagus untuk kita karena harga BBM tidak akan naik lagi,” ujarnya.
Sektor ritel juga tercatat masih bisa tumbuh ditopang permintaan domestik yang mendorong kenaikan sisi konsumsi. Pulihnya sektor ini tidak terlepas dari peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat sejalan dengan sudah dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kenapa pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV Indonesia bisa tumbuh dengan kontribusi 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dikontribusikan oleh konsumsi masyarakat. Jika konsumsi masyarakat normal, maka tidak akan krisis," ujar dia.
2. Indonesia bisa dorong sektor pangan

Di tengah ancaman terhadap krisis pangan secara global, kata Aviliani, Indonesia juga bisa mendorong pengembangan sektor pangan agar bisa mengekspor kepada negara-negara yang membutuhkan.
Sektor kesehatan juga akan melanjutkan ekspansi setelah bertahan di tengah pandemi COVID-19, ditopang oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memperhatikan kesehatan.
Hanya saja, sektor properti diperkirakan akan pulih lebih lambat, terutama karena penjualan harga properti di atas Rp2 miliar yang masih melambat.
3. Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Capai 5 Persen

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, agregat demand pada kuartal I-2023 relatif masih kuat meski kinerja ekspor dan impor cenderung mengalami penurunan sejalan dengan aktivitas global yang melemah.
"Kita berharap di kuartal I juga 5,0 persen. Kita lihat dalam 1,5 bulan ke depan karena kita masuk Lebaran. Ini juga akan memberikan efek musiman yang positif," ujar Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Selasa (14/3/2023).
Namun, adanya pembayaran tunjangan hari raya (THR) juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, karena turut mendorong peningkatan sisi konsumsi. Sri Mulyani pun menyebut dalam waktu dekat Presiden akan mengumumkan kabar baik tersebut.
"Nanti juga Presiden akan mengumumkan terkait THR dalam beberapa minggu ke depan. Ini juga akan memberikan dampak positif terhadap gross," kata perempuan asal Bandar Lampung tersebut.
Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan tingkat inflasi yang terjaga di level 3,6 persen year-on-year (yoy). Mengingat per Februari 2023 tingkat inflasi 0,16 persen month-to-month (mtm) dan pertumbuhan konsumsi menyumbang andil 5,47 persen.
Meski demikian, kinerja ekspor juga perlu diwaspadai karena level pertumbuhannya cukup tinggi.
"Tapi dari level gross-nya dua-duanya koreksi juga biasanya net eksport-nya juga akan baik," bebernya.
Lebih lanjut, perekonomian Indonesia masih dalam posisi yang cukup baik, tercermin dari PMI Manufaktur yang tetap berada pada zona ekspansif, yaitu sebesar 51,2 pada Februari 2023.
Selain itu, kredit perbankan mencatatkan tren yang meningkat, di mana kredit konsumsi, investasi, dan modal kerja, masing-masing tumbuh sebesar 9,3 persen, 11,4 persen, dan 10,1 persen pada Januari 2023.
Indeks Keyakinan Konsumen (KK) pada Februari 2023 juga tercatat stabil pada tingkat yang tinggi, yaitu sebesar 122,4. Selanjutnya penjualan kendaraan bermotor, khususnya mobil, pertumbuhannya ada di level 7,4 persen. Persentasenya sedikit menurun jika dibandingkan dengan Januari lalu.
Lain cerita dengan pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua atau motor, persentasenya melonjak 56,3 persen pertumbuhannya dibandingkan tahun lalu.
“Ini menggambarkan konsumen walaupun kita terus pantau inflasi dan daya belinya, masih menunjukkan suatu tingkat keyakinan, ini hal yang cukup bagus jelang Lebaran dan Ramadan,” ujar Sri Mulyani.
2nd Fortune Indonesia Summit akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 15-16 Maret 2023, mulai pukul 09.00-18.00 WIB di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta.
'Fortune Indonesia Summit 2023' mengangkat tiga tema, yakni Resilience, Initiative & Sustainable Growth. Topik yang akan diangkat pun sangat beragam dan relevan untuk berbagai sektor, seperti ekonomi, bisnis, keuangan, teknologi, leadership, dan ESG.
Seluruhnya akan dirangkum dalam belasan sesi talkshow serta puluhan pembicara inspiratif dan berpengaruh.



















