Duh! Biaya SD hingga SMA Picu Inflasi Kelompok Pendidikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat biaya pendidikan pada tahun ajaran baru menjadi penyumbang inflasi di Indonesia sepanjang Juli 2024.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,69 persen secara month to month (mtm). Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Bahkan, inflasi pada kelompok pendidikan ini diproyeksikan masih berlangsung hingga dua bulan ke depan.
"Inflasi kelompok pendidikan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen terhadap inflasi umum data historis memperlihatkan bahwa permulaan tahun ajaran baru sering menjadi pendorong inflasi," tegas Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga: BPS Catat RI Deflasi 0,18 Persen di Juni, Ini Komponen Penyumbangnya
1. Biaya SD-SMA picu inflasi kelompok pendidikan
Lebih rinci, Amalia menjelaskan sejumlah komoditas penyumbang utama inflasi kelompok pendidikan adalah biaya sekolah dasar sebesar 1,19 persen, biaya sekolah menengah pertama sebesar 1,06 persen, dan biaya sekolah menengah atas inflasi 0,79 persen.
"Biaya sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas menjadi komoditas penyumbang inflasi pada kelompok pendidikan dengan andil masing-masing 0,01 persen," tegasnya.
2. Juli terjadi deflasi 0,18 persen
Editor’s picks
BPS juga mencatat bahwa indeks harga konsumen (IHK) di Juli 2024 menunjukkan deflasi sebesar 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan (yoy), menunjukkan inflasi hingga 2,13 persen.
"Terjadi deflasi sebesar 0,18 persen secara bulanan atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen dari 106,28 pada Juni 2024 menjadi 106,09 pada Juli 2024. Deflasi ini lebih dalam dibandingkan Juni 2024 dan merupakan deflasi ketiga pada 2024," jelas Amalia.
3. Makanan, minuman hingga tembakau picu deflasi
Amalia menjelaskan kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97 persen yang memberikan andil deflasi sebesar 0,28 persen.
Sementara itu terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain cabe rawit dan beras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04 persen, emas perhiasan kopi bubuk kentang, sigaret kretek mesin dan tangan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Catatan lainnya adalah kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,69 persen," bebernya.
Baca Juga: Jaga Inflasi, BI Pertahankan Suku Bunga di 6,25 Persen