Bidik Bisnis Perbankan Ritel, Standard Chartered Beberkan Starteginya

Alihkan fokus bisnis ke pinjaman ritel

Jakarta, IDN Times - Standard Chartered menilai peluang bisnis perbankan ritel di Tanah Air yang semakin berkembang pesat. Perusahaan pun memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis pada segmen tersebut. 

Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan perusahaan memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis khusus aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service. 

"Melalui strategi ini, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).

1. Pengalihan sejumlah portofolio kredit ritel ke konvensional

Bidik Bisnis Perbankan Ritel, Standard Chartered Beberkan Starteginyailustrasi dokumen resume dan portofolio data analyst (pexels.com/Lukas)

Rino menjelaskan, pengalihan sejumlah portofolio kredit ritel konvensional perusahaan ke Bank Danamon pada akhir tahun lalu, merupakan bagian dari perubahan strategi Standard Chartered. Sejauh ini, dirinya telah melihat hasil yang menjanjikan dari perubahan strategi tersebut di mana digital loan balance. 

"Kami meningkat sebanyak empat kali lipat tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini," tuturnya. 

Saat ini, basis klien ritel perusahaan juga meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari satu juta klien, dan besaran tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini. Adapun segmen affluent, perusahaan akan mengembangkan bisnis Priority Banking dan Wealth Management melalui inovasi produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien. 

"Didukung dengan bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami yang selama ini yang berkinerja dengan baik, kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia," ungkap dia.

Standard Chartered berhasil menyelenggarakan World of Wealth (WOW) yang ke-20. Pertemuan eksklusif ini merupakan acara flagship Standard Chartered yang dipersembahkan khusus untuk para nasabah Priority & Priority Private Bank.

"Acara ini sekaligus menunjukkan keahlian dan kemampuan kami dalam mendukung nasabah Priority dan Priority Private dalam upaya pengelolaan kekayaan mereka dan dalam memperlihatkan peluang yang terdapat pada tahun pemilu di Indonesia. Kami berharap klien kami akan mendapatkan banyak manfaat saat dalam upaya mereka untuk mengelola kekayaan mereka selama tahun pemilu 2024," tegasnya. 

Baca Juga: Transaksi Ritel Naik hingga 20 Persen pada Libur Nataru

2. Standard Chartered komitmen tawarkan lini produk keuangan holistik

Bidik Bisnis Perbankan Ritel, Standard Chartered Beberkan StarteginyaStandard Chartered bakal ubah segmen bisnis. (Dok/Humas Standard Chartered)

Sementara itu, Head of Consumer, Private, and Business Banking, Standard Chartered Indonesia, Parag Dhingra mengatakan, perusahaan berkomitmen menawarkan lini produk keuangan holistik, berorientasi gaya hidup, dan berpusat pada klien.

"Yang memungkinkan Standard Chartered semakin berasimilasi ke dalam kehidupan nasabah kami sebagai mitra tepercaya untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka di setiap tahap kehidupan," ungkap Dhingra.

Dia menjelaskan, seluruh produk dan layanan Standard Chartered dapat diakses oleh nasabah melalui kantor cabang enam kota besar di Indonesia, yang didukung oleh para relationship manager yang berpengalaman dan bersertifikasi. Selain itu, nasabah juga dapat terus menikmati kemudahan transaksi investasi lewat layanan Online Mutual Funds serta Retail Bonds Online lewat aplikasi SCmobile.

"Nasabah Priority Private juga akan selalu diberikan kemudahan saat mengunjungi Priority Private Lounge eksklusif kami di Pondok Indah, Jakarta dan Surabaya serta di sky lounge terbaru kami di Lantai 23 gedung World Trade Center 2," tutur dia 

3. Kinerja ekonomi tetap solid

Bidik Bisnis Perbankan Ritel, Standard Chartered Beberkan StarteginyaPixabay

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah berjanji akan terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi, dan menjaga stabilitas makro ekonomi.

"Kinerja ekonomi kita menjadi peluang untuk menjaga pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Ekonomi kita masih mampu untuk mencapai 5 persen  di tahun 2023, dan di tahun 2024 sekitar 5,2 persen," tegasnya.

Di sisi lain, inflasi masih bisa dijaga di level rendah di 2,61 persen  di bulan Desember 2023 sedangkan  pengangguran juga turun ke 5,32 persen  dan jumlah orang bekerja bertambah menjadi 139,85 juta di bulan Agustus 2023. 

Baca Juga: Program Transisi Energi PLN Terbukti Diminati Perbankan Nasional

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya