BI Happy Tren Peredaran Uang Palsu Terus Turun

BI apresiasi polisi, ungkap peredaran uang palsu Rp22 miliar

Intinya Sih...

  • Peredaran uang palsu di Indonesia terus menurun, hanya tinggal dua lembar dalam satu juta lembar uang beredar.
  • BI menyediakan jumlah uang dan pecahan yang mencukupi, dengan M2 pada April 2024 sebesar Rp 8.928 triliun, tumbuh 6,9 persen secara tahunan.
  • BI mengapresiasi kinerja polisi yang telah mengungkap pembuatan uang palsu senilai Rp22 miliar di Srengseng, Jakarta Barat.

Jakarta, IDN Times - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto, mengatakan peredaran uang palsu di Tanah Air terus menurun dan saat ini tersisa hanya dua lembar dalam satu juta lembar uang beredar. 
 
"Tahun 2019 ada sembilan PPM. Dalam satu juta lembar ada sembilan uang palsu. 2020-2023 turun menjadi lima lembar di satu juta lembar. Tahun 2024 ini tinggal dua lembar di dalam satu juta," kata Doni saat konferensi pers hasil RDG BI Juni, Kamis (20/6/2024).

Baca Juga: Polisi: Uang Palsu Rp22 M yang Dicetak di Jakbar Belum Diedarkan 

1. BI selalu sediakan uang secara cukup

BI Happy Tren Peredaran Uang Palsu Terus Turunuang Rupiah Indonesia (pexels.com/IqbalStock)

Doni menegaskan BI menyediakan jumlah uang dan pecahan uang beredar yang mencukupi. Uang beredar (M2) pada April 2024 sebesar Rp 8.928 triliun, tumbuh 6,9 persen secara tahunan

"Kami tetap menyediakan uang dengan cukup, pecahan maupun nominalnya. Yang kami lakukan juga sampai pelosok-pelosok supaya tidak tertipu oleh uang palsu," tegas dia.

2. BI apresiasi kinerja polisi yang ungkap pembuatan uang palsu

BI Happy Tren Peredaran Uang Palsu Terus TurunRapat Konferensi Pers RDG BI. (IDN Times/Triyan)

Selain itu, Doni Primanto Joewono menyampaikan apresiasi atas kinerja polisi yang telah mengungkap pembuatan uang palsu itu. 

"Uang palsu di Srengseng itu, pertama itu kami di Bank Indonesia mengapresiasi pengungkapan uang palsu yang dilakukan oleh polri. Ini juga sebagai bentuk penegakan hukum atas tindakan pidana terhadap rupiah, khususnya kami apresiasi kepada polda metro jaya," kata Doni.

Adapun, pihak yang menangani uang palsu ada Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Rupiah Palsu, yang di dalamnya juga ada Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia.
 
"Di BI ada BI Counterfeit Analysis Center (BI-CAC). Nanti kasus setelah ditemukan uang palsu akan diserahkan ke BI untuk diperiksa di BI-CAC. Karena kerja sama yang kuat ini data-data uang palsu menurun," tegasnya.

Baca Juga: Marak Uang Palsu Jelang Lebaran, Ini 3 Cara agar Gak Tertipu!

3. Uang palsu senilai Rp22 miliar

BI Happy Tren Peredaran Uang Palsu Terus TurunUang palsu pecahan Rp100 ribu. (IDN Times/ Agung Sedana)

Polda Metro Jaya mengungkapkan, terdapat uang palsu senilai Rp22 miliar yang belum sempat tersebar ke masyarakat. Uang ini adalah hasil cetakan di sebuah kantor akuntan di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

"Ini kita patut bersyukur sudah diungkap kasus ini, tidak sempat menyebar ke masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dilansir dari ANTARA, Senin (17/6/2024).

Polisi masih mendalami soal peredaran uang palsu tersebut. Polisi masih mendalami kemungkinan uang palsu itu akan disebarkan ke Jakarta atau ke daerah lainnya.

"Ini masih dilakukan pendalaman, yang jelas dari para tersangka diamankan barang bukti uang Rp22 miliar, uang palsu pecahan Rp100 ribu," katanya.

Baca Juga: Cara Cek Uang Palsu Lewat HP, Penting agar Gak Tertipu!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya