BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia per Juli Sentuh Rp6.064 Triliun

ULN jangka panjang capai 87,8 persen

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia periode Juli 2023 396,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp6.064 triliun (asumsi kurs Rp 15.400 per dolar AS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, jumlah utang ini mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9 persen yoy, melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,5 persen yoy.

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor swasta. Perkembangan ULN pada Juli 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," kata dia dalam keterangan resmi BI, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga: Bukan China, Ini Negara Pemberi Utang Luar Negeri Terbesar untuk RI

1. ULN pemerintah capai Rp2.955,9 triliun

BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia per Juli Sentuh Rp6.064 TriliunIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Adapun ULN pemerintah tercatat 193,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2.955,9 triliun atau tumbuh 4,1 persen yoy lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 2,8 persen.

Perkembangan ULN tersebut antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

Menurut Erwin, pemerintah terus berkomitmen untuk mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam pemenuhan kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu.

"Salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, ULN berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas sehingga mampu menopang dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global," katanya.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun 

2. Posisi ULN swasta kontraksi 5,9 persen

BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia per Juli Sentuh Rp6.064 Triliunilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Lalu, untuk posisi ULN swasta pada Juli 2023 tercatat sebesar 193,9 miliar dolar AS atau Rp2.966 triliun atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,9 persen (yoy).

"Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,8 persen (yoy)," ujarnya.

Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mencatat kontraksi pertumbuhan lebih dalam sebesar 10,5 persen (yoy) dibandingkan dengan 9,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; jasa keuangan dan asuransi; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,1 persen dari total ULN swasta.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6 persen terhadap total ULN swasta," tuturnya.

Baca Juga: Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Juni Susut US$1,8 Miliar

3. Mayoritas ULN yakni utang jangka panjang

BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia per Juli Sentuh Rp6.064 TriliunIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

BI mencatat, ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali sebagaimana tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,2 persen dari 29,3 persen pada bulan sebelumnya.

Bahkan, utang juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8 persen dari total ULN. Erwin memastikan, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN yang didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ujar Erwin.

Baca Juga: Rilis Utang Buat Bayar Utang, PGE Disebut Bisa Kena Bunga Lebih Tinggi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya