BI Buka Suara soal Rupiah Merosot ke Rp16.451 per Dolar AS

BI jaga suplai-demand valas

Intinya Sih...

  • BI merespons anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan data Google Finance.
  • Rupiah melemah 0,21 persen disebabkan sentimen global yang kurang kondusif dan rumor terkait kebijakan fiskal ke depan.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) merespons penyebab anjloknya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Karena berdasarkan data Google Finance pada pagi tadi, Selasa (18/6/2024), rupiah sempat menembus level Rp16.451,6 per dolar AS.

Posisi rupiah ini melemah hingga 0,21 persen atau 34,35 poin dibandingkan penutupan sebelumnya sebesar Rp16.486 per dolar AS. Sedangkan pada sore hari, rupiah berada di level Rp16.377,4 dolar AS.

Baca Juga: Kebat-kebit Pengusaha saat Ketahanan Rupiah Diuji

1. Kondisi global kurang kondusif dukung penguatan rupiah

BI Buka Suara soal Rupiah Merosot ke Rp16.451 per Dolar ASInfografis pelemahan rupiah. (IDN Times/Mardya Shakti).

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengatakan, masih melemahnya rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen global yang kurang kondusif.

"Sehingga hampir semua mata uang Asia juga mengalami pelemahan, ditambah ada sentimen yg di-trigger oleh rumor terkait kebijakan fiskal ke depan," ujar Edi kepada IDN Times, Selasa (18/6/2024).

Baca Juga: Perang Dagang Eropa Vs China Bikin Rupiah Babak Belur di Akhir Pekan

2. Defisit 2025 dirancang 2,45-2,82 persen

BI Buka Suara soal Rupiah Merosot ke Rp16.451 per Dolar ASilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Rancangan kebijakan fiskal ke depan turut menjadi perhatian pasar. Diketahui, defisit APBN tahun depan dirancang 2,45-2,82 persen.

APBN 2025 dirancang ekspansif, namun tetap terarah dan terukur untuk memaksimalkan kemampuan fiskal untuk program pemerintah selanjutnya.

"Terkait masalah fiskal saya lihat sudah ada counter berita dari timnya pak Prabowo Subianto, sehingga mudah-mudahan dapat menciptakan sentimen yang lebih baik," ujar dia.

3. BI lakukan triple intervention

BI Buka Suara soal Rupiah Merosot ke Rp16.451 per Dolar ASIlustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Edi pun memastikan BI terus menjaga stabilitas rupiah melalui triple intervention, yakni melalui pasar spot, di Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward dengan mekanisme fixing di pasar domestik, serta pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. 

Hal ini untuk memastikan keseimbangan supply dan demand valuta asing (valas) agar market tetap terjaga.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya