Beras Sumbang Inflasi Terbesar Tiga Bulan Beruntun

87 kota alami inflasi beras

Jakarta, IDN Times -  Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komoditas beras telah menjadi penyumbang terbesar inflasi dalam kurun waktu tiga bulan berturut-turut. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan beras mengalami inflasi sebesar 1,72 persen (mtm) dan memberikan andil inflasi 0,06 persen pada Oktober 2023.

“Beras merupakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar selama tiga bulan berturut-turut sejak Agustus sampai Oktober 2023,” ucap Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Rabu (1/11/2023).

1. Ada 87 kota mengalami inflasi beras

Beras Sumbang Inflasi Terbesar Tiga Bulan BeruntunBantuan sosial (bansos) beras. (dok. Bulog)

Secara spasial, ada 87 kota mengalami inflasi beras, dua kota mengalami deflasi beras dan satu kota tercatat stabil.

Dengan begitu, secara akumulatif selama tahun 2023 beras juga menyumbang andil inflasi terbesar, yaitu sebesar 0,49 persen secara year to date.

Baca Juga: Harga Pangan Melejit, Inflasi Oktober Diproyeksikan Naik

2. Komoditas pendorong inflasi volotaile food

Beras Sumbang Inflasi Terbesar Tiga Bulan BeruntunDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini. (dok. YouTube BPS).

Bila dilihat dari sisi komponen inflasi, beras merupakan komoditas utama penyebab inflasi komponen harga pangan bergejolak (volatile food). Secara bulanan komponen harga bergejolak inflasinya sebesar 0,21 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

Setelah beras, inflasi volatile food didorong oleh cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, dan cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.

“Di tengah inflasi komponen volatile food masih terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi secara bulanan yang cukup signifikan diantaranya ikan segar, telur ayam ras, tomat, bawang merah, minyak goreng, dan bawang putih,” tutur Pudji.

3. Inflasi volotaile food lebih rendah secara yoy

Beras Sumbang Inflasi Terbesar Tiga Bulan BeruntunIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara historis pada tahun 2020 hingga 2022 memiliki pola yang sama, yakni terjadi beberapa kali deflasi komponen volatile food di semester dua. Hal ini berbeda dengan kondisi tahun 2023, karena komponen tersebut baru mengalami deflasi satu kali yakni di Agustus 2023.

“Namun demikian inflasi pola volatile food pada tahun 2023 ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya di mana pada Oktober 2022 inflasi volatile food mencapai 3,53 persen secara year to date sedangkan pada Oktober 2023 inflasi pola volatile food mencapai 3,46 persen  secara year to date,” ujar Pudji.

Baca Juga: Harga Pangan Melejit, Inflasi Oktober Diproyeksikan Naik

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya