Belanja Subsidi Bisa Bengkak Rp70 T karena Fluktuasi Harga Komoditas

Realisasi belanja subsidi semester I capai Rp72,6 T

Intinya Sih...

  • Realisasi belanja subsidi semester I capai Rp72,6 T
  • Fluktuasi rupiah dan harga komoditas berdampak pada belanja subsidi dan kompensasi hingga Rp70 triliun.

Jakarta, IDN Times - Fluktuasi rupiah sejak awal tahun hingga kini dan perubahan harga komoditas memberi dampak pada potensi melebarnya belanja subsidi dan kompensasi energi, yang diperkirakan bisa tembus hingga Rp70 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengatakan, laju nilai tukar rupiah sudah berada di Rp16 ribu per dolar AS. Hal tersebut akan menyebabkan belanja subsidi dan kompensasi energi membengkak.

Itu karena dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah menetapkan kurs rupiah sebesar Rp15 ribu per dolar AS.

"Perbedaan Rp1.000 dalam kurs itu saja sudah mencerminkan perubahan belanja, khususnya dari subsidi dan kompensasi yang akan meningkat sekitar Rp60-70 triliun untuk ke sana,” tutur Febrio Rabu (7/8/2024).

1. Pelaksanaan APBN 2024 harus hati-hati

Belanja Subsidi Bisa Bengkak Rp70 T karena Fluktuasi Harga Komoditasilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun terjadi kenaikan harga tetapi pemerintah tetap melakukan pengelolaan anggaran belanja secara hati-hati.

Kinerja belanja diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, Febrio memastikan belanja APBN tetap akan terealisasi dengan optimal.

"Jadi, ini adalah pelaksanaan APBN 2024 yang kita harus pastikan terus berjalan dengan baik dan merupakan katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan juga konsumsi masyarakat,” tutur Febrio.

Baca Juga: Defisit APBN 2024 Diprediksi 2,7 Persen terhadap PDB

2. Subsidi energi sudah terealisasi Rp72,6 triliun di semester I 2024

Belanja Subsidi Bisa Bengkak Rp70 T karena Fluktuasi Harga Komoditasilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk pengelolaan subsidi sendiri, dalam semester I tahun 2024 telah terealisasikan Rp94,1 triliun (32,9 persen dari pagu APBN tahun 2024).

Realisasi belanja subsidi tersebut terdiri dari subsidi energi sebesar Rp72,6 triliun, dan subsidi nonenergi sebesar Rp21,5 triliun.

Baca Juga: Pajero hingga Fortuner Sedot Subsidi BBM Lebih Banyak Dibanding Motor

3. Pemerintah sudah lunasi utang kompensasi BBM 2023

Belanja Subsidi Bisa Bengkak Rp70 T karena Fluktuasi Harga KomoditasSalah satu SPBU di Kota Batam (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Sebelumnya, Pemerintah telah melunasi dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp43,52 triliun (termasuk pajak) kepada PT Pertamina (Persero).Adapun dana kompensasi itu dibayarkan untuk penyaluran BBM subsidi, yakni Solar dan Pertalite pada 2023.

Adapun pembayaran itu dilakukan melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang telah melalui proses reviu bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah khususnya Kemenkeu, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM atas dukungannya kepada perseroan dengan mempercepat pembayaran dana kompensasi BBM yang telah disalurkan Pertamina pada triwulan-IV 2023,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dikutip dari keterangan resmi, Jumat (24/5/2024).

 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya