Donald Trump Ditembak, Dolar Menguat Lawan Rupiah Pagi Ini

Rupiah melemah ke Rp16.144 pada pembukaan perdagangan

Intinya Sih...

  • Rupiah melemah ke Rp16.144 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin.
  • Dolar AS menguat akibat penembakan terhadap Trump, membuat nilai tukar rupiah tertekan.
  • Harapan pemangkasan suku bunga The Fed dan data PDB China mempengaruhi pelemahan rupiah hari ini.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS menunjukkan pelemahan tipis pada pembukaan perdagangan Senin (15/7/2024). Perdagangan dibuka pada level Rp16.144 per dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.02, dolar AS sudah mengalami penguatan sebesar 13 poin atau 0,08 persen, membawa nilai tukarnya terhadap rupiah ke level Rp16.149,5. Angka tersebut naik dari penutupan sebelumnya di level Rp16.136,5 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Tangguh di Akhir Pekan, Terapresiasi ke Rp16.136,5 per Dolar AS

1. Penembakan terhadap Trump bikin dolar AS menguat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengungkapkan, penembakan yang terjadi terhadap Trump akhir pekan lalu membuat dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya. Situasi tersebut diperkirakan akan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah hari ini.

Menurut Ariston, peristiwa tersebut dipandang oleh pelaku pasar sebagai faktor yang dapat meningkatkan peluang Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS. Kebijakan pemerintahan Trump yang sangat pro dalam negeri AS diperkirakan akan mendorong penguatan dolar AS.

“Seperti yang kita ketahui, kebijakan pemerintahan Trump ini sangat pro dalam negeri AS dan mendorong penguatan dolar AS,” ujarnya.

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong juga berpendapat penembakan terhadap Trump mungkin menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan menguatkan dolar AS karena permintaan safe haven atau aset aman.

“Namun, reaksi masih beragam. Investor menantikan data pertumbuhan ekonomi China pagi ini,” ujar Lukman.

2. Pelemahan rupiah kemungkinan cenderung terbatas

Di sisi lain, kata Ariston, terdapat harapan bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan tahun ini, setelah data inflasi konsumen AS bulan Juni menunjukkan penurunan.

Harapan tersebut sempat membuat dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, yang berpotensi menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

“Kelihatannya ini bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini,” tutur Ariston.

Selain itu, hasil data Produk Domestik Bruto (PDB) China untuk kuartal kedua yang akan dirilis pagi ini bisa memperburuk pelemahan rupiah jika hasilnya lebih buruk dari ekspektasi pasar sebesar 5,1 persen. Sentimen negatif tersebut dapat mempengaruhi pasar aset berisiko.

Sementara itu, Lukman memprediksi rupiah akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas. Data ekonomi AS pada hari Jumat yang menunjukkan harga produsen lebih tinggi dari perkiraan telah sedikit menguatkan dolar AS.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah di perdagangan hari ini

Hari ini, Ariston memprediksi rupiah berpotensi mengalami pelemahan menuju level Rp16.200, dengan titik support yang kemungkinan berada di sekitar Rp16.100 per dolar AS.

Sementara itu, Lukman memperkirakan rentang nilai tukar rupiah hari ini berada di antara Rp16.100 hingga Rp16.200 per dolar AS.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya