The Fed Beri Sinyal Dovish, Rupiah Menguat Pagi Ini

Masih berpotensi melemah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS dalam pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (3/7/2024). Kurs mata uang Garuda dibuka pada level Rp16.385,50 per dolar AS.

Menurut data Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 11 poin terhadap dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.396 pada Selasa (2/7/2024) sore.

Pagi ini, rupiah bergerak dalam rentang Rp16.380 hingga Rp16.389,50 sepanjang perdagangan. Secara tahun berjalan atau year-to-date (YTD), rupiah menunjukkan pelemahan sebesar 6,37 persen.

Baca Juga: Rupiah Terpukul Dolar AS, Kembali Dekati Rp16.400 Sore Ini

1. Rupiah menguat pasca pidato bos The Fed

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong menyatakan pupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS, menyusul pidato terbaru Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang dinilai cenderung dovish.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yg melemah setelah pidato Kepala The Fed Powell yang relatif lebih dovish," ujarnya.

Secara singkat, dovish dalam kebijakan moneter merujuk pada sikap atau kebijakan yang cenderung untuk menurunkan suku bunga atau mendukung stimulus ekonomi guna merangsang pertumbuhan ekonomi.

Namun, dia juga menekankan penguatan rupiah kemungkinan akan terbatas, mengingat data terbaru dari AS mengenai tenaga kerja yang menunjukkan kekuatan yang lebih dari perkiraan sebelumnya.

2. Rupiah masih berpotensi melemah hari ini

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menilai peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. Pidato terbaru Jerome Powell di Forum Bank Sentral Eropa menunjukkan Federal Reserve tidak akan segera menurunkan suku bunga acuannya, meskipun terjadi penurunan inflasi di AS.

The Fed tetap menunggu konfirmasi dari data ekonomi AS yang akan datang untuk memastikan penurunan inflasi yang berkelanjutan.

Selain itu, data lowongan pekerjaan AS untuk Mei yang dirilis semalam menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan pasar, mencapai 8,14 juta dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya sebesar 7,96 juta. Hal itu menunjukkan kondisi ketenagakerjaan AS masih kuat dan berpotensi mendorong kenaikan inflasi di masa mendatang.

"Pekan ini, pasar masih mewaspadai data penting yaitu data tenaga kerja AS dan notulen rapat kebijakan moneter AS, yang tentunya bisa mendorong penguatan dolar AS lagi bila hasilnya mendukung kenaikan inflasi AS," ujar Ariston.

Baca Juga: Keputusan The Fed yang Bikin Susah Negara-Negara di Dunia

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Lukman memproyeksikan kisaran laju nilai tukar rupiah dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Dalam perdagangan hari ini, Ariston memproyeksikan potensi pelemahan rupiah mencapai kisaran Rp16.450 per dolar AS, dengan potensi level support di sekitar Rp16.350.

Baca Juga: Lapor Kondisi Rupiah ke Jokowi, Bos BI: Akan Menguat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya