Tahan Laju Dolar AS, Rupiah Menguat Tipis Sore Ini

Menguat 7,50 poin

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat tipis 7,50 poin atau 0,05 persen terhadap dolar AS.
  • Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.421 per dolar AS, menguat tipis dari posisi sebelumnya pada Rabu (26/6/2024).

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis dalam penutupan perdagangan, Kamis (27/6/2024). Posisi mata uang Garuda mencapai Rp16.405,5 per dolar AS pada sore ini.

Data dari Bloomberg menunjukkan penguatan rupiah mencapai 7,50 poin atau 0,05 persen, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Rabu (26/6/2024) di Rp16.413 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Keok Lagi Lawan Dolar AS,  Melemah ke Rp16.425 Pagi Ini

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tren positif pada Kamis (27/6/2024).

Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.421 per dolar AS, menguat tipis dari posisi sebelumnya pada Rabu (26/6/2024) yang berada di Rp16.435 per dolar AS. Rupiah menguat 14 poin terhadap mata uang negara Paman Sam.

Baca Juga: Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Bikin Harga BBM Naik

2. Pelaku pasar menantikan data inflasi PCE AS

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebutkan, investor masuk ke instrumen dolar AS saat ini terutama dipicu oleh antisipasi terhadap data Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE) AS yang akan dirilis Jumat ini.

Data tersebut menjadi tolak ukur utama inflasi bagi bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), diperkirakan akan memengaruhi keputusan bank sentral terkait suku bunga. Data PCE diperkirakan akan menunjukkan penurunan inflasi sedikit pada Mei, meskipun masih tetap tinggi di atas target tahunan Federal Reserve sebesar 2 persen.

Inflasi yang stabil memberikan Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu lebih lama, yang dapat berdampak negatif terhadap harga emas dan logam mulia.

Selain itu, komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve belakangan ini juga meningkatkan ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga.

“Suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya peluang (opportunity cost) dalam berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), dan membuat para pedagang menjadi lebih bias terhadap dolar dan utang AS,” ujarnya.

3. Rupiah diproyeksikan melemah dalam perdagangan Jumat

Ibrahim menjelaskan, pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah menguat tipis 7 poin meskipun sebelumnya sempat melemah 20 poin per dolar AS.

Untuk perdagangan besok, Jumat (28/6/2024), rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi namun berakhir dengan pelemahan dalam kisaran Rp16.390 hingga Rp16.450 per dolar AS.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya