Suku Bunga AS Diproyeksi Terpangkas, Rupiah Perkasa Pagi Ini

Menguat 35 poin pada pembukaan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukan tren positif dalam mengawali perdagangan, Selasa (4/6/2024). Mata uang Garuda mengawali perdagangan dengan menguat ke level Rp16.195 per dolar AS.

Seperti melansir Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat sebanyak 35 poin dalam pembukaan perdagangan. Sementara posisi pada penutupan perdagangan Senin (3/6/2024), rupiah berada di level Rp16.230 per dolar AS.

Baca Juga: Mata Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Daya Beli, dan Nilai Tukar

1. Rupiah menguat berkat proyeksi pemangkasan suku bunga AS

Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, indeks dolar AS sedang mengalami tekanan turun. Pada pagi ini, indeks berada di kisaran 104,05, sedangkan pagi kemarin masih di kisaran 104,50.

Dia melihat penurunan tersebut mungkin disebabkan data inflasi AS, yaitu Core PCE Price Index, yang dirilis Jumat malam dan menunjukkan penurunan. Data tersebut memberikan harapan kepada pelaku pasar bahwa akan ada pemangkasan suku bunga acuan AS lagi.

“Selain itu semalam, data PMI manufaktur AS bulan Mei juga menunjukkan penurunan. Ini menambah ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS,” ujar Ariston.

Dari dalam negeri, data inflasi Mei yang menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. Penurunan inflasi dianggap sebagai tanda stabilitas ekonomi yang dapat memperkuat nilai tukar rupiah.

Senada, pengamat pasar keuangan Lukman Leong melihat sinyal positif pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dia memperkirakan rupiah akan mengalami penguatan dalam perdagangan hari ini.

Prediksi tersebut didasarkan pada data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) di AS yang lebih lemah dari perkiraan sebelumnya. Pada dasarnya, pelemahan data ISM mengindikasikan adanya perlambatan dalam sektor manufaktur AS, yang pada akhirnya melemahkan posisi dolar AS di pasar global.

“Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data ISM AS semalam yang lebih lemah dari perkiraan,” sebut Lukman.

Baca Juga: Ini 7 Cara Investasi Dolar, Pemula Perlu Tahu!

2. Pelaku pasar masih berhati-hati menyikapi pelemahan dolar AS

Namun, Ariston juga mengingatkan harapan pemangkasan suku bunga AS masih rentan berubah. Pekan ini, pelaku pasar global menunggu data tenaga kerja AS yang sangat penting. Data tersebut akan memberikan ekspektasi baru mengenai peluang pemangkasan suku bunga.

Jika data tenaga kerja menunjukkan angka yang membaik, ekspektasi pasar bisa berbalik, menyebabkan dolar menguat kembali. Oleh karena itu, pelaku pasar masih akan berhati-hati dalam menyikapi pelemahan dolar saat ini.

“Jadi pelaku pasar masih akan berhati-hati menyikapi pelemahan dolar saat ini,” tambah Ariston.

Baca Juga: Mata Uang Pertama di Dunia Terbuat dari Elektrum

3. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini

Lukman memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak dalam rentang 16.150 hingga 16.250.

Sementara itu, Ariston memproyeksikan rupiah memiliki potensi untuk menguat menuju level Rp16.180 dengan potensi resisten di kisaran Rp16.250 per dolar AS pada hari ini.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya