Sri Mulyani Izin DPR Cairkan Rp6,1 Triliun Beli KRL hingga Bangun Tol

Untuk KAI hingga Hutama Karya

Intinya Sih...

  • Menteri Keuangan usulkan alokasi cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp6,1 triliun untuk BUMN
  • Alokasi tersebut merupakan bagian dari total cadangan pembiayaan investasi yang mencapai Rp13,676 triliun

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan alokasi cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp6,1 triliun untuk beberapa badan usaha milik negara (BUMN).

Usulan tersebut disampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI, yang berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta pada Senin (1/7/2024).

“Pada hari ini, kami mengajukan penggunaannya hanya sebesar Rp6,1 triliun,” kata Sri Mulyani dalam raker tersebut.

Baca Juga: 16 BUMN Ajukan PMN Tahun Depan, Nilainya Rp44 Triliun 

1. Duit untuk BUMN diambil dari investasi klaster lain

Sri Mulyani Izin DPR Cairkan Rp6,1 Triliun Beli KRL hingga Bangun Tolfoto hanya ilustrasi (pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar)

Sri Mulyani menjelaskan, alokasi tersebut merupakan bagian dari total cadangan pembiayaan investasi yang mencapai Rp13,676 triliun. Ini sebagaimana diatur dalam Lampiran VII Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2023 mengenai investasi klaster lainnya.

Jadi, dari cadangan pembiayaan investasi tersebut sebesar Rp6,1 triliun akan digunakan untuk penyertaan modal negara (PMN) kepada sejumlah BUMN.

“Jadi, kami akan menyampaikan pada hari ini kepada Komisi XI adalah mengenai penggunaan cadangan pembiayaan investasi yang terdapat pada lampiran ke 7 Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2023,” tuturnya.

Baca Juga: 7 BUMN Ajukan PMN Senilai Rp13,6 Triliun Tahun Ini, Berikut Daftarnya

2. Dana digunakan untuk beli KRL hingga tol Trans Sumatra

Sri Mulyani Izin DPR Cairkan Rp6,1 Triliun Beli KRL hingga Bangun Tol(Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) IDN Times/istimewa

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memperoleh Rp2 triliun untuk belanja modal (capex) retrofit dan pengadaan baru train set KRL, sementara PT Industri Kereta Api (INKA) mendapatkan Rp965 miliar untuk fasilitas produksi kereta berpenggerak stainless steel di pabrik Banyuwangi.

Selanjutnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menerima Rp500 miliar untuk tambahan belanja modal pembelian satu unit kapal baru guna peremajaan kapal, dan PT Hutama Karya (Persero) memperoleh Rp1 triliun untuk penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera Tahap II, khususnya ruas Palembang-Betung.

Badan Bank Tanah juga menerima Rp1 triliun untuk pemenuhan modal sesuai amanat Pasal 43 ayat (1) PP 64 Tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah.

3. Dana untuk kewajiban penjaminan dianggarkan Rp635 miliar

Sri Mulyani Izin DPR Cairkan Rp6,1 Triliun Beli KRL hingga Bangun TolIlustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Sri Mulyani menjelaskan, alokasi cadangan pembiayaan investasi termasuk dana sebesar Rp635 miliar untuk kewajiban penjaminan. Hal itu disebabkan oleh seringnya pemerintah memberikan penjaminan, dan dana tersebut dicadangkan untuk memenuhi kewajiban apabila penjaminan tersebut harus direalisasikan.

“Jadi untuk PMN tunai yang tadi adalah berasal dari cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp6,1 triliun,” ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya