Singapura Tambah Kuota Impor Listrik Jadi 3,4 Gigawatt dari RI

Nilai investasinya capai 20 miliar dolar

Intinya Sih...

  • Indonesia dan Singapura resmi mengumumkan interkoneksi listrik lintas batas untuk memperkuat kerja sama energi bersih di kawasan.
  • Nilai proyek ekspor listrik ke Singapura mencapai sekitar 20 miliar dolar AS, setara Rp308 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan Singapura resmi mengumumkan interkoneksi listrik lintas batas yang bertujuan memperkuat kerja sama energi bersih di kawasan. Dalam hal ini, Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, nilai proyek ekspor listrik ke Singapura mencapai sekitar 20 miliar dolar AS, setara Rp308 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).

Hal tersebut disampaikan Luhut saat menerima informasi dari Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin.

"Saya pikir penandatanganan ini terkait dengan nilai proyek ini. Pak Rachmat berbisik kepada saya, sekitar 20 miliar dolar AS," kata Luhut dalam Announcement on Cross-Border Electricity Interconnection, Kamis (5/9/2024).

1. Luhut senang atas tercapainya kerja sama kedua negara

Singapura Tambah Kuota Impor Listrik Jadi 3,4 Gigawatt dari RIPemerintah Indonesia dan Singapura resmi mengumumkan interkoneksi listrik lintas batas. (YouTube/Kemenko Marves)

Luhut senang atas pencapaian tonggak penting dalam kerja sama antara Indonesia dan Singapura. Dia menegaskan, kerja sama tersebut memiliki signifikansi yang melampaui batas negara.

"Ini memfasilitasi pengembangan proyek energi terbarukan, perdagangan listrik lintas batas, dan industri manufaktur hijau di Indonesia," sebutnya.

Dia juga optimistis kerja sama tersebut akan berjalan sesuai dengan prosedur pemerintah dan bisnis yang telah ditetapkan, serta akan tetap berpegang pada tujuan awal. Luhut berharap kolaborasi dan investasi antara kedua negara terus didorong ke depannya.

Baca Juga: Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura

2. Lima eksportir Indonesia segera mendapat lisensi

Singapura Tambah Kuota Impor Listrik Jadi 3,4 Gigawatt dari RIPemerintah Indonesia dan Singapura resmi mengumumkan interkoneksi listrik lintas batas. (YouTube/Kemenko Marves)

Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian lima perusahaan yang akan menerima lisensi bersyarat dari Energy Market Authority (EMA) tahun ini.

Kelima perusahaan yang dimaksud adalah Pacific Medco Solar Energy, Adaro Solar International, EDP Renewables APAC, Vena Energy, dan Keppel Energy. Mereka akan mengekspor listrik dengan kapasitas 2 gigawatt (GW).

Menurutnya, lisensi tersebut penting untuk memastikan perdagangan listrik lintas batas akan saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

"Lisensi bersyarat ini juga menandakan bahwa proyek-proyek ini telah secara substansial menunjukkan kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan ketat dari Indonesia dan Singapura," tuturnya.

3. Listrik yang akan diekspor bertambah jadi 3,4 gigawatt

Singapura Tambah Kuota Impor Listrik Jadi 3,4 Gigawatt dari RIPemerintah Indonesia dan Singapura resmi mengumumkan interkoneksi listrik lintas batas. (Dok. Kemenko Marves)

Tan menyampaikan, seiring dengan kemajuan lima proyek yang telah berlangsung, EMA akan memberikan persetujuan bersyarat tambahan untuk dua proyek lainnya. Dua proyek tersebut berasal dari Total Energies RGE dan Shell Vena Energy Consortium.

Dia menekankan persetujuan tersebut menunjukkan komitmen kedua negara dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui perdagangan listrik lintas batas yang semakin kuat.

"Seperti yang saya katakan, saat siap, dua proyek ini akan mengekspor tambahan 1,4 gigawatt listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura," tuturnya.

Dengan demikian, Indonesia akan mengekspor total listrik sebesar 3,4 gigawatt (GW) ke Singapura dari ketujuh perusahaan yang akan mendapatkan persetujuan dari otoritas Singapura.

Baca Juga: Setop Bikin PLTU Mulai 2030, RI Butuh Banyak Baterai Buat EBT

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya