Siapa Pemilik Bridgestone, Raksasa Industri Ban?

Siapa pemilik Bridgestone?

Jakarta, IDN Times - Bridgestone merupakan salah satu pemain utama di industri ban dan karet dunia. Dengan sejarah panjang dan transformasi besar yang telah dilalui, perusahaan terus berkembang menjadi pemimpin global dalam teknologi ban.

Namun, di balik kesuksesannya, terdapat kisah menarik tentang siapa sebenarnya yang memiliki dan mengendalikan perusahaan tersebut.

IDN Times akan mengulas lebih jauh tentang kepemilikan Bridgestone dan bagaimana perjalanan perusahaan sejak didirikan hingga menjadi raksasa industri seperti sekarang.

1. Bridgestone didirikan oleh Shojiro Ishibashi

Siapa Pemilik Bridgestone, Raksasa Industri Ban?Bridgestone. (www.bridgestone.com)

Dilansir laman resmi perusahaan, pada usia 17 tahun, Shojiro Ishibashi mengambil alih bisnis pakaian keluarganya di Kurume, Prefektur Fukuoka pada 1906. Dengan ambisi besar, Shojiro bermimpi untuk berkontribusi lebih jauh bagi bangsa Jepang, melampaui apa yang telah dicapai oleh bisnis keluarganya.

Daftar pencapaiannya pun mengesankan, mulai dari spesialisasi dalam produksi tabi, kaus kaki tradisional Jepang, reformasi sistem magang, penerapan sistem harga standar, hingga menciptakan Jika-tabi, kaus kaki dengan sol karet yang digunakan sebagai sepatu kerja. Dia juga mengembangkan bisnis sepatu karet serta memperluas produksinya ke luar negeri.

Menggunakan modal yang diperolehnya dari bisnis Jika-tabi dan sepatu karet, Shojiro kemudian memutuskan untuk terjun ke industri ban, sebuah industri yang pada saat itu belum ada di Jepang.

Keyakinannya pada masa depan transportasi bermotor di Jepang membuatnya bersikeras ban harus diproduksi secara lokal di negaranya. Keputusannya itu menjadi awal dari kesuksesan Bridgestone sebagai salah satu produsen ban terbesar di dunia.

Baca Juga: Profil Pemilik Indodax, Platform Jual-Beli Kripto yang Lagi Kena Hack!

2. Perjalanan sejarah Bridgestone jadi pemimpin global

Siapa Pemilik Bridgestone, Raksasa Industri Ban?Bridgestone. (www.bridgestone.com)

Bridgestone memulai langkah awalnya pada 1930 ketika Divisi Ban Nihon Tabi Company, cikal bakal Bridgestone, memproduksi ban pertama mereka. Setahun kemudian, Bridgestone Tire Co., Ltd. resmi berdiri di Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang.

Produksi ban secara penuh dimulai di Pabrik Kurume pada 1934, diikuti dengan produksi bola golf di 1935. Pada 1937, kantor pusat perusahaan dipindahkan ke Tokyo dan mulai memproduksi sabuk V, selang karet, serta karet peredam getaran.

Setelah mengalami pergantian nama menjadi Nippon Tire Co., Ltd. pada 1942, perusahaan kembali ke nama Bridgestone pada 1951. Pada tahun yang sama, perusahaan membangun kantor pusat di Tokyo. Selama dekade 1950-an, Bridgestone menjadi pemimpin industri ban di Jepang, dengan pendapatan yang melebihi 10 miliar yen pada 1953.

Bridgestone melanjutkan ekspansinya dengan terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan Osaka pada 1961, serta mengembangkan ban radial baja pertama untuk kendaraan niaga pada 1962.

Pada 1965, Bridgestone membuka pabrik luar negeri pertama mereka di Malaysia. Di tahun-tahun berikutnya, Bridgestone terus memperkuat posisinya di pasar internasional, termasuk pendirian Bridgestone Tire Company of America Ltd. di Los Angeles pada 1967.

Pada 1988, Bridgestone melakukan langkah besar dengan mengakuisisi Firestone Tire & Rubber Company senilai 2,6 miliar dolar AS, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan ban terbesar di dunia. Langkah itu diikuti dengan ekspansi dan restrukturisasi bisnis di seluruh dunia, termasuk di Eropa dan Amerika Serikat.

Pada tahun 2000-an, Bridgestone terus mengukuhkan posisinya dengan berbagai inovasi, seperti partisipasi dalam balapan Formula 1 dan akuisisi perusahaan ban retread terkemuka, Bandag, Inc., pada 2007.

Tahun 2011 menandai peringatan 80 tahun pendiriannya dengan perbaikan simbol dan slogan perusahaan menjadi "Your Journey, Our Passion." Pada 2014, Bridgestone menjadi Mitra Olimpiade Dunia, diikuti dengan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial global melalui inisiatif "Our Way to Serve" pada 2017.

Hingga 2019, Bridgestone terus memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi TomTom Telematics, penyedia solusi armada digital terbesar di Eropa, menunjukkan dedikasi perusahaan terhadap inovasi dan teknologi di sektor otomotif.

3. Bridgestone memiliki komitmen global untuk kualitas dan masyarakat

Siapa Pemilik Bridgestone, Raksasa Industri Ban?Bridgestone. (www.bridgestone.com)

Bridgestone Group memiliki sekitar 130 pabrik manufaktur dan fasilitas R&D yang tersebar di seluruh dunia, serta menjual produknya di lebih dari 150 negara dan wilayah.

Misi utama perusahaan terinspirasi oleh kata-kata pendirinya, "Melayani Masyarakat dengan Kualitas Unggul." Untuk mencapai misi itu, Bridgestone menerapkan konsep fondasi yang mencerminkan komitmen berkelanjutan para karyawannya dalam menyediakan produk dan layanan kelas dunia serta berkontribusi kepada komunitas tempat Bridgestone beroperasi.

Esensi Bridgestone, yang mencakup warisan budaya korporat dan keberagaman, menjadi nilai bersama yang dianut oleh seluruh karyawan perusahaan di berbagai belahan dunia.

Bridgestone bercita-cita untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat, tidak hanya melalui produk, layanan, dan teknologinya, tetapi juga dalam setiap aktivitas korporasinya.

Komitmen Bridgestone terhadap kualitas tidak semata-mata didorong oleh keuntungan, melainkan oleh hasrat untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan hidup masyarakat di seluruh dunia. Melalui misinya, Bridgestone berupaya menjadi perusahaan yang dipercaya oleh dunia dan yang dapat dibanggakan oleh semua pihak.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya