Sejarah Mata Uang Yen Jepang, Hasil Reformasi Moneter Era Meiji

Pertama kali diperkenalkan pada 1871

Intinya Sih...

  • Mata uang yen Jepang diperkenalkan pada 1871 sebagai bagian dari reformasi moneter besar oleh pemerintah Meiji.
  • Yen awalnya dibagi menjadi 100 sen dan 1000 rin, tetapi denominasi sen dan rin dihentikan pada 1954.
  • Setelah Perang Dunia II, nilai yen anjlok akibat kehancuran ekonomi yang dialami Jepang, namun kini yen tetap menjadi salah satu mata uang terbanyak diperdagangkan di dunia.

Jakarta, IDN Times - Mata uang yen Jepang, yang disimbolkan dengan ¥ dan memiliki kode ISO JPY, pertama kali diperkenalkan pada 1871. Mata uang ini sebagai bagian dari reformasi moneter besar oleh pemerintah Meiji.

Dilansir Treasury Vault, reformasi tersebut bertujuan untuk mengkonsolidasikan berbagai bentuk mata uang lokal yang digunakan pada masa feodal. Yen berasal dari kata "en" yang berarti "lingkaran" atau "objek bundar," terinspirasi oleh koin-koin bundar dari Tiongkok yang disebut "yuan".

Baca Juga: Fakta Restorasi Meiji, Menuju Jepang yang Lebih Modern 

1. Perkembangan dan standarisasi mata uang yen

Sejarah Mata Uang Yen Jepang, Hasil Reformasi Moneter Era Meijikoin Yen (unsplash.com/Senad Palic)

Dilansir Encyclopedia Britannica, pada awalnya, yen dibagi menjadi 100 sen dan 1000 rin, tetapi denominasi sen dan rin dihentikan pada 1954.

Bank of Japan, yang didirikan pada 1882, diberikan wewenang eksklusif untuk mengeluarkan uang kertas dan koin.

Yen awalnya dikaitkan dengan standar emas dan perak, mengikuti praktik internasional pada saat itu. Koin yang dicetak termasuk denominasi perak 5, 10, 20, dan 50 sen serta 1 yen, sementara koin emas terdiri dari 2, 5, 10, dan 20 yen.

2. Pengaruh Perang Dunia II dan Bretton Woods

Sejarah Mata Uang Yen Jepang, Hasil Reformasi Moneter Era MeijiInfanteri Australia memakai small box respirator (SBR). Para prajurit tersebut berasal dari Batalion 45, Divisi 4 Australia, di Garter Point dekat Zonnebeke pada Perang Dunia I, 27 September 1917. (commons.wikimedia.org/Kapten Frank Hurley)

Setelah Perang Dunia II, nilai yen anjlok akibat kehancuran ekonomi yang dialami Jepang. Untuk menstabilkan ekonomi, yen dipatok pada nilai tetap ¥360 per dolar AS sebagai bagian dari sistem Bretton Woods.

Namun, sebagaimana dilansir Investopedia, setelah sistem tersebut runtuh pada 1971, yen dibiarkan mengambang di pasar internasional.

Pada 1985, Perjanjian Plaza menyebabkan depresiasi terkontrol dolar AS yang pada gilirannya membuat yen naik tajam terhadap dolar.

Baca Juga: Yen Melemah selama 2023, Jepang Terima 25 Juta Turis Asing 

3. Yen dalam ekonomi modern

Sejarah Mata Uang Yen Jepang, Hasil Reformasi Moneter Era MeijiIlustrasi - Lalu lintas di Shibuya, Jepang. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Pada era modern, yen dikenal sebagai mata uang safe haven yang sering menguat pada saat ketidakpastian pasar. Meskipun begitu, kebijakan suku bunga nol hingga mendekati nol oleh Bank of Japan dan kebijakan inflasi yang ketat telah mempengaruhi nilai yen dalam jangka panjang.

Yen tetap menjadi salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menduduki peringkat ketiga setelah dolar AS dan euro.

Dengan latar belakang sejarahnya yang kaya, yen terus memainkan peran penting dalam perekonomian global dan tetap menjadi simbol stabilitas finansial bagi Jepang.

Baca Juga: Shinzo Abe Meninggal Ditembak, Yen Jepang Justru Meroket

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya