Sederet Fasilitas Buat ASN Millenial yang Pindah ke IKN

Dibangun bulan depan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengebut pembangunan proyek rumah susun (rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN), Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan ada sejumlah fasilitas yang disediakan untuk ASN dan TNI/Polri yang pindah ke ibu kota baru Indonesia itu, yang menyesuaikan kebiasaan millenial.

"Jadi, kalau secara bangunan, bangunan ini terdiri dari 12 lantai. Sebanyak dua lantai di bawah itu podium, itu fasos-fasum (fasilitas sosial-fasilitas umum)," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (25/8/2023).

1. Ada coffee shop hingga tempat gym di dalam rusun

Sederet Fasilitas Buat ASN Millenial yang Pindah ke IKNPrinsip keenam pembangunan IKN adalah aman dan terjangkau. (Dok. IKN)

Iwan menjelaskan, di dalam tower rusun ASN terdapat fasos-fasum seperti coffee shop, co-working space, barbershop, supermarket, hingga gym. Itu disediakan di dua lantai paling bawah.

Kemudian, 10 lantai sisanya adalah hunian yang akan ditempati oleh para ASN, TNI, dan Polri, yang nantinya pindah ke IKN Nusantara. Jadi, mereka bisa menikmati beragam fasilitas tanpa harus meninggalkan rusun.

Baca Juga: Otorita IKN Tegaskan Penyediaan Tanah di IKN Tak Mandek

2. Terdapat tempat olahraga dan rekreasi di luar rusun

Sederet Fasilitas Buat ASN Millenial yang Pindah ke IKNPrinsip ke delapan pembangunan IKN adalah peluang ekonomi untuk semua. (Dok. IKN)

Pemerintah juga menyediakan sejumlah fasilitas di luar rusun, yakni tempat olahraga, futsal, dan rekreasional. Kemudian ada beberapa embung yang siap dipercantik sebagai ruang terbuka hijau.

"Jadi, itu kami garap juga. Ada tempat barbekyu untuk ngobrol santai. Kalau ASN muda mau pacaran, nah itu juga ada tempat-tempat yang strategis, ruang terbukanya. Ini karena milenial gitu kan. Jadi, rata-rata millenial yang berangkat ke sana," ujarnya.

Iwan menerangkan, mayoritas ASN yang pindah ke IKN adalah golongan millenial sehingga disesuaikan dengan kebiasaan mereka.

"Ini harus kami bikin ruang yang nyaman, yang asik, memenuhi kebutuhan millenial . Gak gampang, tapi ya sesuatu yang menarik, tantangan untuk dicoba," tutur Iwan.

3. Rincian tower yang disediakan oleh pemerintah

Sederet Fasilitas Buat ASN Millenial yang Pindah ke IKNPrinsip pertama pembangunan IKN adalah mendesain sesuai kondisi alam. (Dok. IKN)

Iwan menjelaskan, dari 47 tower yang dibangun, 31 untuk hunian ASN, sembilan TNI, empat Polri, dan tiga BIN. Penandatanganan kontrak pembangunan sudah dilaksanakan hari ini.

"Itu sudah kami paketkan. Jadi, enam paket fisik, ada empat MK (manajemen konstruksi)," ujarnya.

Pembangunan rusun ASN, TNI dan Polri sebanyak 47 tower di IKN menelan biaya sebesar Rp9,4 triliun, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran yang akan terserap tahun ini sebanyak Rp3,7 triliun.

"Secara fisik, saya mengharapkan di pertengahan. Paling cepat pertengahan September ini sudah bisa mulai kayak groundbreaking gitu, sudah bisa mulai pekerjaan," kata Iwan.

Baca Juga: Anggaran Rp3,7 Triliun Cair, Rusun ASN di IKN Digarap September

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya