Rupiah Percaya Diri, Dolar AS Tersungkur ke Rp15.849 Sore Ini
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tajam pada penutupan perdagangan, Selasa (24/10/2023) sore. Rupiah percaya diri bertengger di Rp15.849 per dolar AS sore ini.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda melemah sebanyak 84,50 poin atau 0,53 persen pada penutupan. Penguatan rupiah sore ini lebih tinggi dibandingkan pada pembukaan perdagangan pagi tadi di angka 48 poin.
Baca Juga: Rupiah Sempat Tembus Rp15.900, Jokowi Pastikan Depresiasi Masih Aman
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Nilai tukar rupiah juga melesat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.869 per dolar AS pada Selasa (24/10/2023).
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Senin (23/10/2023) yang ada di level Rp15.943 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 74 poin.
2. Dolar melemah seiring terkoreksinya imbal hasil obligasi AS
Editor’s picks
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS melemah seiring terkoreksinya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun.
"Indeks dolar berada di 105,60 pagi ini dari sebelumnya di atas 106 seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit menurun," ujarnya.
Senada, pengamat pasar keuangan Lukman Leong juga melihat peluang mata uang Garuda untuk rebound, setelah melemah beberapa waktu terakhir.
"Rupiah berpotensi rebound/menguat hari ini oleh koreksi pada dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS. Investor menantikan data manufaktur PMI AS malam ini yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan," sebut Lukman.
3. Pelaku pasar masih mencermati kondisi Timur Tengah
Menurut Ariston, serangan darat Israel yang ditunda kemungkinan dapat membantu menurunkan kekhawatiran pasar.
"Namun demikian, sentimen kelihatan masih negatif untuk aset berisiko pagi ini. Pasar masih memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Sebagian indeks saham Asia masih bergerak negatif seperti Nikkei, Hangseng, Kospi," tambahnya.
Baca Juga: Ini 3 Investasi yang Tetap Cuan Saat Rupiah Lesu
