Rupiah Menguat ke Rp15.392 per Dolar AS di Pembukaan Perdagangan

Menguat 53 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat signifikan pada pembukaan perdagangan, Selasa (21/11/2023). Mata uang Garuda mengawali pagi di level Rp15.392 per dolar AS.

Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 53 poin pada pembukaan perdagangan. Posisi rupiah pagi ini melanjutkan tren positif pada penutupan perdagangan awal pekan yang menguat sebanyak 47,50 poin atau 0,31 persen.

1. Rupiah menguat seiring keyakinan suku bunga tinggi AS berakhir

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi AS yang diperkirakan sudah mencapai titik akhir masih berlanjut hari ini.

"(Hal itu) bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," ujarnya.

Data inflasi AS terbaru yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan. Hal tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga acuan AS tidak akan bertahan lebih lama lagi.

"Indeks dolar AS terlihat masih berada dalam tekanan, masih bergerak lebih rendah dari kemarin," terang Ariston.

Baca Juga: IHSG Tembus 7.000-an, Cek 7 Rekomendasi Saham Ini

2. Pelaku pasar cermati notulen rapat the Fed

Hanya saja, Ariston berpendapat ekspektasi pelaku pasar bisa berubah tergantung dari perkembangan data ekonomi AS dan pernyataan petinggi bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) terbaru.

"Dini hari nanti, bank sentral AS akan merilis Notulen Rapat bulan November. Pelaku pasar akan mencari indikasi baru soal kebijakan moneter AS ke depan dari notulen tersebut," tambahnya.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memproyeksikan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan menyentuh kisaran Rp15.350 hingga Rp15.450.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan setelah data AS CB leading index yang lemah memicu kekhawatiran resesi dan menurunkan prospek suku bunga the Fed. Dari domestik, investor menantikan data neraca transaksi berjalan kuartal 3 Indonesia," ujar Lukman.

Sementara Ariston memproyeksikan penguatan rupiah ke arah Rp15.400 hingga Rp15.380, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.500 per dolar AS.

Baca Juga: BI Perkirakan Suku Bunga The Fed Bakal Naik Jadi 5,75 Persen

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya