Potensi Biomassa Indonesia Mampu Hasilkan Listrik 56,97 Gigawatt

113 PLTU bakal gunakan biomassa

Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia memiliki potensi bioenergi yang sangat besar.

Bioenergi diyakini dapat menggantikan energi fosil di hampir semua bidang, seperti transportasi, ketenagalistrikan, industri, dan rumah tangga.

"Indonesia mempunyai potensi bioenergi sumber biomassa yang sangat besar, yaitu setara dengan 56,97 GW (gigawatt) listrik," kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, Ego Syahrial dalam keterangan yang dikutip Jumat (6/10/2023).

Baca Juga: Bendungan IKN Berpotensi untuk Pembangkit Listrik Matahari Terapung

1. Indonesia bakal bangun pembangkit EBT 700 gigawatt

Potensi Biomassa Indonesia Mampu Hasilkan Listrik 56,97 GigawattCo-Firing PLTU (instagram.com/pln_babel)

Dia mengatakan, pemanfaatan bioenergi, terutama biomassa, bisa menjadi sumber energi yang lebih baik untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Sumber energi itu juga diproyeksikan dapat membantu meningkatkan ketahanan energi nasional.

"Tahun 2060, Indonesia akan membangun lebih dari 700 GW pembangkit energi terbarukan, dimana 60 GW berasal dari pembangkit listrik bioenergi," ujar Ego.

Baca Juga: Energi Terbarukan, 5 Produk Sehari-hari yang Terbuat dari Biomassa

2. Biomassa akan diterapkan di 113 PLTU milik PLN

Potensi Biomassa Indonesia Mampu Hasilkan Listrik 56,97 GigawattCo-firing biomassa jadi bahan bakar subtitusi batu bara di PLTU PLN. (Dok. PLN)

Ego mengatakan, selain pemanfaatan biomassa untuk pembangkit listrik, sumber daya tersebut juga akan dioptimalkan melalui program cofiring biomassa untuk pembangkit listrik tenaga batubara yang sudah ada.

Penerapan cofiring telah dilakukan sejak 2020 dengan blending rate 1 persen hingga 15 persen, tergantung jenis boiler serta ketersediaan bahan baku.

"Biomass-cofiring akan diterapkan pada 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.664 MW, menggunakan berbagai sumber biomassa seperti serbuk gergaji, serpihan kayu, limbah sawit dengan tingkat pencampuran 5-15%," tutur Ego.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Geotermal Padarincang Jangan Malah Rugikan Warga

3. Penggunaan biomassa beri sejumlah manfaat

Potensi Biomassa Indonesia Mampu Hasilkan Listrik 56,97 Gigawattdoc PLN NTB

Ego menerangkan, tujuan pembakaran bersama biomassa pada PLTU adalah memenuhi keekonomian penyediaan tenaga listrik, meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menghijaukan PLTU lebih cepat.

"Tahun 2023, cofiring akan diaplikasikan di 42 lokasi. Proyek ini dapat menghasilkan 2.740 GWh energi ramah lingkungan dan mengonsumsi 2,2 juta ton biomassa," sebut Ego.

Hingga semester I-2023, cofiring telah diterapkan di 36 lokasi dan menghasilkan energi hijau sebesar 325 GWh, yang mengurangi emisi sebesar 321 ktCO2. Total biomassa yang digunakan pada pembangkit listrik tersebut adalah 306 kilo ton.

Kemudian, untuk mendukung pengembangan cofiring, Kementerian ESDM tengah menyelesaikan peraturan menteri tentang penerapan cofiring pada PLTU yang sudah ada.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya