PLN dan HDF Energy Genjot Kerja Sama di Ekosistem Hidrogen RI

Untuk menciptakan hidrogen hijau

Intinya Sih...

  • PLN dan HDF Energy tandatangani MoU untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia
  • Proyek fokus di Indonesia timur, termasuk potensi penggunaan hidrogen di sektor maritim dan industri
  • Kolaborasi mendukung implementasi Strategi Hidrogen Nasional untuk pemanfaatan energi terbarukan yang berkelanjutan

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) dan PT HDF Energy Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia, dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 pada 5 September.

Kerja sama itu bertujuan memajukan teknologi hidrogen melalui pembangkit listrik inovatif renewstable dari HDF Energy, yang menggabungkan energi terbarukan, penyimpanan baterai, dan hidrogen.

Proyek itu akan difokuskan di Indonesia timur, serta menjajaki potensi penggunaan hidrogen di sektor maritim dan industri.

"Kami senang dapat menjalin kerja sama yang solid dengan beberapa mitra, seperti HDF Energy," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (7/9/2024).

Baca Juga: Cara Bayar PLN Lewat MyBCA

1. PLN sudah memulai proyek percontohan hidrogen

PLN dan HDF Energy Genjot Kerja Sama di Ekosistem Hidrogen RIPT PLN (Persero) dan PT HDF Energy Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia. (Dok. PLN)

PLN telah memulai proyek percontohan hidrogen, termasuk pembangunan fasilitas produksi dan stasiun pengisian hidrogen, serta menandatangani perjanjian diversifikasi bisnis untuk mendukung dekarbonisasi.

Kementerian ESDM, melalui Ditjen EBTKE, merilis Strategi Hidrogen Nasional pada akhir 2023 yang mendukung pengembangan hidrogen di sektor pembangkit listrik, transportasi, dan industri.

Strategi itu menekankan penggunaan hidrogen rendah karbon menuju hidrogen hijau. Nota kesepahaman antara PLN dan HDF Energy mendukung implementasi Strategi dan Peta Jalan Hidrogen Nasional, menilai kelayakan pemanfaatan hidrogen di sektor listrik dan transportasi.

"Saat ini PLN tidak hanya menyediakan listrik yang handal, namun juga berkomitmen untuk menjadi pionir dalam pemanfaatan energi terbarukan yang berkelanjutan," tutur Darmawan.

2. HDF Energy fokus pengembangan infrastruktur hidrogen

PLN dan HDF Energy Genjot Kerja Sama di Ekosistem Hidrogen RIPLN Indonesia Power (PLN IP) segera memperluas pemanfaatan hidrogen. (Dok/Istimewa).

HDF Energy, perusahaan hidrogen asal Prancis itu fokus pada pengembangan infrastruktur hidrogen dan teknologi fuel cell skala besar. Kemitraannya dengan PLN mempercepat pengembangan pembangkit listrik hidrogen multi-MW Renewstable.

Pembangkit tersebut disebut ramah lingkungan dan stabil dengan menggunakan energi terbarukan serta penyimpanan hidrogen hijau. Proyek itu menawarkan alternatif lebih bersih dibandingkan PLTD.

HDF Energy juga tengah mengembangkan 23 proyek di Indonesia Timur dengan investasi senilai 1,5 miliar dolar AS, didukung oleh lembaga pembangunan internasional. Kolaborasi tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam memanfaatkan hidrogen dan mendorong transisi energi berkelanjutan.

Direktur HDF Energy Asia dan Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze menyatakan, melalui kerja sama dengan PLN, HDF Energy ingin menjadikan Indonesia pemimpin dalam hidrogen hijau di Asia Pasifik.

Hal itu dimulai dengan pembangkit listrik sebagai langkah awal dekarbonisasi di sektor lain, seperti maritim. HDF Energy berkomitmen pada tanggung jawab perusahaan, pelestarian lingkungan, dan masa depan yang berkelanjutan.

"Kami sangat senang dapat menegaskan kembali komitmen kami terhadap Net Zero Emission melalui nota kesepahaman ini," paparnya.

3. Dibutuhkan kolaborasi antarpemangku kepentingan

PLN dan HDF Energy Genjot Kerja Sama di Ekosistem Hidrogen RIStasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH). (dok. PLN)

Kementerian ESDM, melalui Ditjen EBTKE, akan memantau dan mendukung kerja sama ini untuk mengatasi tantangan dalam pengembangan ekosistem hidrogen berkelanjutan.

Mereka menegaskan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem hidrogen.

Sejalan dengan itu, Darmawan juga menyampaikan komitmennya terhadap transisi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui proyek hidrogen, dan menekankan tantangan perubahan iklim hanya bisa diatasi dengan kolaborasi.

"Perubahan iklim merupakan isu global yang harus diatasi bersama. Oleh karena itu, PLN tidak dapat menanggung beban ini sendirian, satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kolaborasi,” tambah Darmawan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya