Perdagangan Listrik Indonesia-Singapura Buka Investasi Rp768,9 T
Intinya Sih...
- Investasi kerja sama perdagangan listrik hijau Indonesia-Singapura mencapai 30-50 miliar dolar AS atau Rp461,3 triliun hingga Rp768,9 triliun.
- Fokus investasi pada pembangunan PLTS dan manufaktur solar PV untuk mendukung transisi energi terbarukan di kedua negara.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, peluang investasi dalam kerja sama perdagangan listrik hijau antara Indonesia dan Singapura mencapai 30 hingga 50 miliar dolar AS.
Investasi tersebut setara Rp461,3 triliun hingga Rp768,9 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp15.377,5 per dolar AS, dan akan difokuskan pada pengembangan pembangkit tenaga surya dan manufaktur fotovoltaik (PV) surya, yang diharapkan dapat mendukung transisi energi terbarukan di kedua negara.
“Ini akan membuka investasi sekitar 30-50 miliar dolar AS dalam pembangkitan tenaga surya dan manufaktur fotovoltaik (photovoltaic/PV) surya,” kata Luhut pada Sesi Tematik “Decarbonisation opportunities in ASEAN” dalam Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
1. Indonesia harus beralih dari ekspor batu bara jadi pemasok EBT
Luhut menjelaskan, ASEAN memiliki sumber daya alam melimpah yang berperan penting dalam transisi energi global, menjadikannya kunci dalam upaya dekarbonisasi.
Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai pengekspor batu bara dan gas alam, kini harus beralih menjadi pemasok energi terbarukan. Luhut pun menyoroti potensi tenaga surya Indonesia yang diperkirakan mencapai 3.300 gigawatt (GW).
“Ini tidak hanya untuk mendekarbonisasi Indonesia tetapi juga untuk berkontribusi pada transisi energi global,” ujarnya.
2. Luhut sebut kemitraan Indonesia-Singapura berjalan baik
Editor’s picks
Luhut menyatakan, kemitraan Indonesia-Singapura berjalan dengan sangat baik dan strategis. Hal itu sejalan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Announcement on Cross Border Electricity Interconnection.
Menurutnya, perjanjian tersebut adalah langkah signifikan menuju masa depan yang berkelanjutan dan berharap kolaborasi dalam investasi terus berkembang.
"Saya percaya bahwa kerja sama ini akan berjalan sesuai dengan prosedur pemerintah dan bisnis yang tepat, dengan di mana tetap setia pada tujuan awalnya,” ujarnya.
3. Kerja sama Indonesia-Singapura untungkan kedua negara
Luhut menjamin perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Singapura memberikan keuntungan bagi kedua negara. Singapura akan mendapatkan kepastian pasokan listrik bersih yang didukung oleh sistem penyimpanan energi baterai dan solar PV yang diproduksi di Indonesia.
Sementara itu, bagi Indonesia, kerja sama tersebut merupakan perubahan signifikan dalam lanskap ekspor energi. Luhut menambahkan, kolaborasi itu juga menjadi langkah awal bagi Indonesia dalam transisi dari pengekspor bahan bakar fosil menuju pengekspor energi terbarukan.
“Ini juga akan mempercepat pengembangan industri hijau kita dalam bidang solar PV dan BESS (sistem penyimpanan energi baterai), yang menciptakan green jobs bagi masyarakat kita,” ucap Luhut.
Baca Juga: Singapura Tambah Kuota Impor Listrik Jadi 3,4 Gigawatt dari RI