Minat Kelola Tambang, Muhammadiyah Dirikan 2 Perusahaan

Perusahaan holding dan operasional

Intinya Sih...

  • Muhadjir Effendy menyatakan minat Muhammadiyah menerima izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dari pemerintah.
  • Muhammadiyah membentuk badan strategis (holding) dan operasional untuk mengelola tambang dengan melibatkan fakultas pertambangan dari perguruan tinggi Muhammadiyah.
  • Muhammadiyah belum mengajukan izin tambang secara resmi, fokus pada persiapan termasuk menghitung potensi sumber daya manusia (SDM).

Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menyatakan minat menerima izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang ditawarkan pemerintah kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan.

Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah Muhadjir Effendy menjelaskan operasional tambang Muhammadiyah masih dalam tahap persiapan. Muhammadiyah telah membentuk tim yang menangani operasional tambang, Muhadjir pun didapuk sebagai ketua tim.

"Tambang sekarang ini sudah dibentuk tim yang saya sebagai ketua timnya, tapi saya dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang tetapi sebagai Ketua PP yang membidangi ekonomi," kata dia kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga: Muhammadiyah Puji Paus Fransiskus Naik Pesawat Komersial

1. Muhammadiyah sudah membentuk 2 badan usaha

Minat Kelola Tambang, Muhammadiyah Dirikan 2 PerusahaanIlustrasi tambang batubara (unsplash.com/@dominik_photography)

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu menyampaikan Muhammadiyah telah membentuk dua badan dalam persiapan pengelolaan tambang.

Badan pertama disebut sebagai perusahaan strategis (strategic company) yang akan berfungsi sebagai holding.

Sementara badan kedua adalah perusahaan operasional (operating company) yang akan melibatkan para ahli berpengalaman di bidang tambang, termasuk ahli dari Muhammadiyah.

"Sudah kita bentuk dua badan, ada strategic corporation jadi korporasi strategic, company maksud saya, strategic company, kemudian yang ini akan menjadi holding. Kemudian nanti ada operating company," tuturnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Kemungkinan Dapat Tambang Bekas Adaro atau Arutmin

2. Muhammadiyah tak tergesa-gesa mengelola tambang

Minat Kelola Tambang, Muhammadiyah Dirikan 2 PerusahaanLogo Muhammadiyah

Muhadjir menyebut, Muhammadiyah telah melibatkan lima fakultas pertambangan dari perguruan tinggi Muhammadiyah untuk melakukan survei awal terkait rencana pengelolaan tambang.

"Kita tidak akan terburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya, tapi kita siapkan dulu lah institusi di dalam Muhammadiyah," ujar Muhadjir.

Saat ini, Muhammadiyah mempersiapkan struktur institusi, termasuk pembentukan holding strategic company, sebagai badan usaha milik Muhammadiyah. Perusahaan itu akan berfungsi sebagai payung untuk kegiatan tambang, bukan langsung di bawah organisasi sosial.

"Operating-nya ini yang nanti akan bekerja sama dengan pihak kontraktor, termasuk yang melakukan survei awal untuk menentukan bagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul bisnis planningnya mantap," tuturnya.

Baca Juga: Izin Tambang Segera PBNU Terbit, Gimana Muhammadiyah?

3. Muhammadiyah belum mengajukan secara resmi

Minat Kelola Tambang, Muhammadiyah Dirikan 2 Perusahaanilustrasi tambang di Peru (ey.com)

Muhadjir menyatakan, Muhammadiyah belum mengajukan izin tambang secara resmi. Fokus utama adalah melakukan persiapan, termasuk menghitung potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.

"Belum, kita belum mengajukan secara resmi. Persiapan dulu. Kita hitung-hitung juga SDM kita," jelasnya.

Dia menjelaskan, Muhammadiyah memiliki 12 SMK dengan jurusan teknik pertambangan, 12 jurusan alat berat, lima fakultas pertambangan, dan 10 jurusan teknik lingkungan.

Menurutnya, semua kekuatan tersebut akan dihimpun dan dihitung terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh dalam mengatur operasional tambang.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya