Menu Makan Bergizi Gratis Berbeda Tiap Daerah, Ini Bocorannya

Sesuai kondisi daerahnya

Intinya Sih...

  • Program makan bergizi gratis dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia mulai Januari 2025. 
  • Menu disesuaikan dengan kebiasaan dan preferensi makanan di setiap daerah, seperti ikan di daerah suka ikan dan telur di daerah suka telur. 
  • Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap untuk mengambil pelajaran dari lapangan agar berjalan lebih lancar dan efektif. 

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan program makan bergizi gratis akan dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia mulai Januari 2025. Untuk menunya akan disesuaikan di setiap daerah.

Dia mengatakan, meskipun standar gizi dan komposisi menu akan ditetapkan secara nasional, jenis menu yang disajikan akan disesuaikan dengan kebiasaan dan preferensi makanan di setiap daerah.

Sebagai contoh, di daerah yang penduduknya gemar makan ikan, menu utamanya akan didominasi oleh ikan, sementara di daerah lain yang lebih menyukai telur, akan lebih banyak menyajikan telur.

"Nanti mungkin saja yang kita tetapkan adalah standar gizinya, standar komposisi menunya, komposisi kandungannya, sementara menunya sangat tergantung dari daerah masing-masing," kata Dadan usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Baca Juga: Prabowo Jadi Naikkan PPN 12 Persen buat Biayai Program Makan Gratis

1. Badan Gizi Nasional kaji karakteristik tiap daerah

Menu Makan Bergizi Gratis Berbeda Tiap Daerah, Ini BocorannyaKepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia menyatakan perbedaan menu makanan bergizi di tiap daerah akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah. Untuk itu, pelaksanaan program makan bergizi gratis dilaksanakan secara serempak di seluruh Indonesia.

"Ya, itu kenapa kita melakukan serempak meskipun itu dalam bentuk bertahapan, ya karena kita ingin mendapatkan indeks masing-masing daerah itu berapa layaknya," paparnya.

Dia menekankan kondisi antara daerah seperti Jawa Barat dan Papua tentu berbeda, sehingga diperlukan rasionalisasi untuk menentukan porsi yang layak. Harapannya, pada Januari mendatang, Badan Gizi Nasional sudah dapat menetapkan standar porsi yang tepat untuk masing-masing daerah, baik di Jawa, Sumatra, maupun wilayah lainnya.

"Nanti pada bulan Januari kita sudah tahu sebetulnya di sana nanti akan berapa, di daerah Jawa berapa, di daerah Sumatra berapa," sebutnya.

2. Mekanisme program akan disampaikan oleh presiden

Menu Makan Bergizi Gratis Berbeda Tiap Daerah, Ini BocorannyaPrabowo Subianto meninjau program makan siang gratis di salah satu sekolah di China (dok. Gerindra)

Dadan menjelaskan mekanisme pelaksanaan program makan bergizi gratis akan diumumkan lebih lanjut oleh presiden, namun tak spesifik presiden saat ini atau Presiden Terpilih PrabowoSubianto.

Saat ini, sedang dilakukan uji coba (piloting) untuk menentukan porsi yang sesuai dengan petunjuk Presiden. Mengenai kisaran biaya per porsi, Dadan menegaskan hal tersebut akan ditentukan kemudian sebagai bagian dari kebijakan yang lebih luas, dan belum dapat diumumkan saat ini.

"Kita sekarang ini sedang melakukan piloting-piloting sehingga nanti pada saatnya itu sesuai dengan petunjuk dari Pak Presiden," tuturnya.

Baca Juga: Airlangga Sebut Bujet Makan Siang Gratis Berbeda di Tiap Daerah

3. Sasarannya mencapai 82,9 juta penerima program

Menu Makan Bergizi Gratis Berbeda Tiap Daerah, Ini BocorannyaWapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan program uji coba makan bergizi grayis di SD Tugu, Jebres, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dia mengungkapkan program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara serempak, mencakup anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok lainnya, sesuai dengan target 82,9 juta penerima yang tercantum dalam dokumen visi-misi.

Namun, Dadan menjelaskan pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap mengingat skala besar dari program tersebut, yang tidak mungkin sepenuhnya direalisasikan dalam tahun pertama.

Pendekatan bertahap itu, menurut dia, akan memungkinkan pemerintah untuk mengambil pelajaran dari pelaksanaan di lapangan, sehingga program dapat berjalan lebih lancar dan efektif ke depannya.

"Jadi kita akan lakukan bertahap sehingga kita akan dapatkan lesson learned untuk pelaksanaan tersebut sehingga akan berjalan dengan smooth," tambah Dadan.

Baca Juga: Moeldoko: Dana Tapera Bukan buat Program Makan Gratis atau IKN

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya