Menteri PUPR Respons Positif Wacana Pisah Kementerian Perumahan
Intinya Sih...
- Menteri PUPR belum berdiskusi dengan Prabowo terkait pembentukan Kementerian Perumahan
- Pemisahan Kementerian Perumahan dianggap positif untuk fokus program prioritas Prabowo
- Sektor perumahan memerlukan keterlibatan 175 industri terkait dalam pembangunannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto mengenai rencana pembentukan Kementerian Perumahan.
Meskipun wacana tersebut telah beredar, diskusi resmi antara dirinya dengan Prabowo terkait kementerian tersebut belum dilakukan.
"Belum," kata Basuki saat ditanya apakah sudah ada obrolan dengan Prabowo mengenai rencana pembentukan Kementerian Perumahan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
1. Program perumahan Prabowo bisa digarap dengan lebih fokus
Basuki menilai pemisahan Kementerian Perumahan dari Kementerian PUPR sebagai langkah yang positif. Menurutnya, program prioritas Prabowo yang menargetkan pembangunan 3 juta rumah akan lebih fokus jika diurus oleh kementerian khusus.
Dia menyatakan sebuah organisasi hanyalah alat untuk mencapai tujuan program yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, jika Prabowo membentuk Kementerian Perumahan, dia menilai hal tersebut sebagai langkah yang baik.
"Saya kira bagus. Karena dengan program prioritas beliau untuk 3 juta rumah, ini menjadi fokus. Menurut saya bagus," tuturnya.
Baca Juga: Atasi Persoalan Perumahan, Pemerintah Perlu Kembalikan Kemenpera?
2. Mengurus sektor perumahan bukan pekerjaan yang mudah
Editor’s picks
Sektor perumahan memiliki kompleksitas dalam pembangunannya, yang memerlukan keterlibatan dengan berbagai sektor terkait untuk memastikan keberhasilan program perumahan.
Basuki menjelaskan mengelola sektor perumahan bukanlah hal yang mudah karena melibatkan sekitar 175 industri yang mendukung industri properti.
"Nggak gampang ngurus perumahan. Itu ada 175 turunan industri yang mendukung industri properti," sebutnya.
3. Basuki tak tahu masih lanjut jadi Menteri PUPR atau tidak
Disinggung apakah posisinya sebagai Menteri PUPR akan berlanjut di pemerintahan selanjutnya, Basuki mengaku tidak ada pembicaraan dengan Prabowo terkait kemungkinan bergabung di kabinet selanjutnya.
Diskusi yang ada sejauh ini hanya menyentuh keberlanjutan Kementerian PUPR dan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Basuki juga menekankan keputusan soal penempatan di kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Diskusinya cuma keberlanjutan Kementerian PUPR dan IKN," tambah Basuki.
Baca Juga: Polemik Tapera, Apindo Singgung Pentingnya Kementerian Perumahan