Melemah Pagi Ini, Rupiah Masih Berpeluang Menguat Lawan Dolar

Rupiah melemah akibat sentimen risiko

Intinya Sih...

  • Rupiah melemah terhadap dolar AS, mencapai Rp16.205 per dolar AS pada awal perdagangan Selasa.
  • Sentimen risk off mempengaruhi pelemahan rupiah akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global, terutama di AS dan China.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan pada awal perdagangan Selasa (6/8/2024) pagi.

Berdasarkan data Bloomberg per pukul 09.04 WIB, kurs rupiah berada di level Rp16.205 per dolar AS, melemah sebesar 16 poin atau 0,10 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, Senin (6/8/2024).

1. Rupiah melemah karena ada kekhawatiran di pasar uang

Menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS karena sentimen risk off di pasar. Penurunan bursa dunia akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global, terutama di AS dan China, mempengaruhi pergerakan rupiah.

Sentimen risk off adalah kondisi di mana investor cenderung menghindari aset-aset yang dianggap berisiko tinggi dan lebih memilih aset-aset yang dianggap aman. Itu biasanya terjadi ketika ada kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, ketidakstabilan politik, atau peristiwa besar yang dapat mempengaruhi pasar keuangan.

Dalam kondisi risk off, investor lebih cenderung mengalihkan investasi mereka dari saham atau mata uang negara berkembang ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas, atau mata uang yang stabil seperti dolar AS.

“Rupiah diperkirakan akan berbalik melemah terhadap dolar AS oleh sentimen risk off di pasar dengan anjloknya bursa dunia di tengah kekuatiran perlambatan ekonomi global terutama AS dan China,” kata Lukman.

Baca Juga: 7 Cara Investasi Dolar, Penting Nih bagi Pemula!

2. Rupiah masih punya peluang menguat atas dolar AS

Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, rupiah diprediksi akan kembali menguat terhadap dolar AS hari ini. Hal itu disebabkan oleh semakin besarnya peluang pemangkasan suku bunga acuan AS pada September.

Pelaku pasar memperkirakan adanya risiko pelambatan ekonomi AS setelah data tenaga kerja menunjukkan hasil yang lebih rendah dari ekspektasi.

Selain itu, Presiden Federal Reserve San Fransisco, Mary Daly menyatakan terjadi pelambatan di pasar tenaga kerja AS dan inflasi AS mulai menurun. Pernyataan tersebut mendorong pelaku pasar untuk menaikkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September menjadi 50 basis poin dari sebelumnya 25 basis poin.

Selain itu, indeks dolar AS juga bergerak lebih rendah pagi ini, berada di level 102,80 dibandingkan dengan posisi pada pagi sebelumnya.

“Rupiah bisa kembali menguat hari ini terhadap dolar AS karena peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di bulan September makin besar,” ujar Ariston.

Baca Juga: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga Bikin Rupiah Menguat Hari Ini

3. Proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini

Lukman memproyeksikan rupiah akan berfluktuasi dalam kisaran Rp16.150 hingga Rp16.300 terhadap dolar AS pada hari ini.

Ariston memperkirakan rupiah mungkin akan menguat ke arah Rp16.100 dengan potensi resistensi di Rp16.200 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya